Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ingatkan keluarga Anda di rumah, untuk berhati-hati menerima tukang servis elektronik. Bisa jadi mereka menyamar sebagai tukang servis untuk mencuri barang di rumah Anda.
Baru-baru ini Agus Setyawan yang menyamar tukang servis elektronik rumahan ditangkap personel Resmob Polrestabes Semarang. Selama ini Agus sudah menyatroni 31 rumah di berbagai lokasi di Semarang.
Selasa (9/8/2015) dini hari, tim Resmob Polrestabes Semarang menangkap Agus. Dia spesialis pencuri di rumah-rumah yang hanya ada anak-anak atau pembantu, sedangkan orangtuanya di luar rumah.
Selama beraksi, Agus tak butuh mencongkel jendela atau pintu rumah. "Tidak pernah congkel, selalu ada orang di rumah. Anak pemilik rumah," kata Agus saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Selasa (9/6/2015).
Bersama rekannya yang masih buron, Agus setiap hari berkeliling di rumah rumah warga dan mengamati rumah calon korban. Setelah berhasil masuk ke rumah, Agus yang tak punya keahlian membetulkan perangkat elektronik, mudah mencuri televisi, laptop dan telepon seluler, meski ada anak si empunya rumah.
"Saya tanya apa ayah atau ibu ada di rumah, kalau yang keluar pembantu atau anaknya, saya bilang mau service televisi," cerita Agus sambil meyakinkan dirinya diminta pemilik rumah. Sedangkan rekannya menunggu di depan rumah.
Saat anak atau pembantu rumah lengah, Agus mengangkut televisi atau laptop dan barang elektronik lainnya ke luar rumah. Setiap harinya Agus berprofesi sebagai tukang parkir di Jalan MH Tamrin.
"Anak saya satu Pak, penghasilan parkir tidak mencukupi. Jadinya saya maling," katanya menjelaskan alasannya mencuri.
Terakhir, Agus beraksi di rumah Yanto (49) di Kedungmundu, Tembalang, pada 3 Juni 2015 lalu. Agus datang ke rumah Yanto dan hanya ada anaknya, Romi. Agus berpura-pura diutus Yanto membetulkan laptop milik Romi.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan ketika pemilik rumah lengah, Agus mengambil barang elektronik.
"Kurun waktu 2015, sudah 41 kali mencuri, 31 kali berhasil, 10 kali gagal. Modusnya berpura pura menjadi tukang servis elektronik padahal tidak ada keahlian sama sekali," kata Burhanudin.