TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Selain mengumpulkan dana yang diinisiasi jurnalis di Bali untuk mendiang Angeline, masyarakat juga memberikan barang-barang untuk Angeline(8). Barang-barang tersebut berupa mainan anak-anak, boneka, buku, alat tulis, piano kecil, gitar dan lainnya. Barang-barang ini dibawa ke Banyuwangi bersamaan dengan jenazah Angeline pada pukul 15.40 Wita.
"Ya, itu kan pemberian masyarakat. Itu milik Angeline, memang kita bawa pulang. Sebagian dimasukkan ke Liang lahat, sisanya nanti mungkin akan dibagikan ke yang lain. Ya, nantilah rundingkan dengan keluarga," kata Amar, kakak kandung Hamidah (ibu kandung Angeline) ketika menjemput jenazah di Denpasar, Bali, Selasa (16/6/2015).
Amar yang juga tinggal di Denpasar ini merasa sedih dan kehilangan keponakannya yang meninggal secara tak wajar. Diharapkan, semua proses dari pemulangan dan penguburan jenazah Angeline berjalan lancar.
Prosesi pemakaman jenazah dilakukan secara Islam yang akan dilakukan di Dusun Wadung Pal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmor, Kabupaten Banyuwangi.
"Setelah sampai di rumah langsung dimakamkan secara Islam. Dimandikan dan dishalatkan dulu," tambah Amar.
Pemulangan jenazah Angeline diiringi doa dan shalawat nabi yang dikumandangkan orang-orang yang saat itu berada di rumah duka saat proses kepulangan jenazah.
Angeline yang meninggal dan dikubur di pekarangan rumahnya di Bali itu kini kasusnya semakin melebar. Kasus pertama adalah pembunuhan Angeline ditangani Polresta Denpasar dengan tersangka Agus, dan sedangkan kasus kedua penelantaran anak yang ditangani Polda Bali dengan tersangka ibu angkatannya bernama Margriet.
Penulis: Kontributor Denpasar, Sri Lestari