TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera, Hediyanto W Husaini, mengimbau para pengguna tol Cikopo-Palimanan (Cipali) untuk mengetahui kondisi fisiknya terlebih dahulu.
Pasalnya banyak kecelakaan tunggal terjadi akibat pengemudi kelelahan menempuh jarak tol sepanjang 116,75 km tersebut.
"Saya nggak ngurusin kesehatan orang, orang masuk tol nggak bisa diperiksa kesehatan," ujar Hediyanto di ruang Komisi V DPR RI, Rabu (24/6/2015).
Hediyanto membandingkan para pengemudi yang ngantuk dengan pembalap Rifat Sungkar yang mencoba tol Cipali pada malam hari tidak terjadi apa-apa. Menurut Hediyanto, hal terpenting adalah kondisi fisik pengemudi dan kendaraan tersebut.
"Rifat Sungkar coba ngebut gak ada masalah kok, artinya dia tahu memenuhi standar, artinya dalam keadaan fit, dalam keadaan bagus, kondisi mobilnya bagus," ungkap Hediyanto.
Hediyanto menambahkan semua pembatas jalan sudah tersedia dan memenuhi standar. Untuk jalur lurus tidak diberikan, namun pada saat belokan semua pembatas sudah dibangun.
"Kalau lurus tidak, yang belok begitu, harus kita tutup, di tempat belok ada (pembatas) lurus nggak apa-apa. Sudah di tes fisik oleh Kementerian Perhubungan, Kepolisian, testing malam dan siang," kata Hediyanto.