Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Isak tangis mengiringi pemakaman Halimah Sri Rosita (36), warga Kampung Desakolot, Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Minggu (5/7).
Halimah yang akrab dipanggil Ros ini merupakan salah satu korban pesawat Hercules C-130B yang jatuh di Medan, Selasa (30/6).
Jenazah Ros sampai di kampung halamannya pada pukul 11.30. Jenazah Ros langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Semah Bojong, tidak jauh dari rumahnya.
Ibunda Ros, yakni Siti (53), bahkan pingsan sampai empat kali selama proses pemakaman.
Siti yang terus menangis ini pertama kali pingsan saat mencoba mendekati mobil ambulans yang mengangkut jenazah putrinya.
Dia kembali pingsan dalam pengajian dan kembali pingsan saat putrinya dimakamkan.
Suami korban, Amas (37), mengatakan Ros meninggalkan keempat anaknya.
Selama ini, Ros biasa pergi ke luar negeri menjadi TKI dan bekerja sebagai asisten rumah tangga di beberapa kota besar di Indonesia.
Amas merasa bangga dengan Ros yang mau membanting tulang dalam menghidupi keluarganya.
Namun, Amas menginginkan Ros berhenti bekerja dan diam di rumah mengurus keluarga.
"Dia berangkat Minggu, tiga hari sebelum kejadian. Awalnya tidak saya izinkan dia kembali bekerja, tapi dia memaksa. Katanya, dia akan bekerja di rumah seorang perwira TNI di Tanjung Pinang," kata Amas.
Amas yang yang bekerja sebagai buruh serabutan dan keluarganya tidak pernah menyangka Ros merupakan salah satu korban dalam kecelakaan tersebut.
Padahal, mereka mengetahui kecelakaan tersebut dari berbagai media massa.
"Baru pada Jumat kemarin ada yang datang dari TNI, katanya istri saya jadi salah satu korban pesawat jatuh. Saya sangat terpukul dan sangat kehilangan. Apalagi ibunya dan anak-anaknya," kata Amas. (*)