TRIBUNNEWS.COM, BALI - Keluarga bocah mirip Engeline ramai beredar. Berbeda dengan Engeline yang hidup bersama orangtua angkatnya yang berkecupan, bocah mirip Engeline bernama Sintia, hidupnya jauh dari cukup.
Dia tinggal bersama orangtuanya di rumah yang "reot". Tapi beruntung, orangtua Sintia mendapatkan bantuan bedah rumah. Wajah Sintia yang mirip almarhum Engeline menjadi pusat perhatian.
Prajuru Dinas Landih mengatakan bantuan bedah rumah untuk keluarga Sudika bulan ini sudah 100 persen akan terealisasi.
Nominalnya pun nyaris mencapai Rp 30 juta.
Mereka mengaku, sebelumnya pantauan luput karena pendataan yang dilakukan pada tahun 2011, Sudika masih tinggal bersama orangtuanya.
Kala itu, yang masuk dalam catatan KK miskin adalah orangtuanya.
"Pendataan tahun 2011, Sudika masih tinggal bersama orangtuanya, masuk rumah tangga miskin. Jadi orangtuanya yang dapat. Tapi sekarang sudah kami anggarkan, bulan ini pun direalisaksikan," kata Perbekel Landih, Bangli, Bali, Ketut Sudana, Minggu (5/7/2015).
Jadi bulan ini, Sudika akan mendapatkan bantuan bedah rumah dengan rincian dua kamar dan satu kamar mandi dengan atap berbahan genteng.
Sementara untuk pendidikan Sintia, para prajuru juga bersedia membantu.
Jika Sudika tidak memiliki biaya untuk membeli pakaian, prajuru pun menyatakan diri siap membelikan.
Sebelumnya, bantuan dari para donatur kian berdatangan ke rumah I Wayan Sudika (24), Sabtu (4/7/2015). Bahkan ada yang khusus datang dari Jakarta.
Sebelumnya ada juga donatur dari Hongkong yang siap membantu pendidikan anak sulungnya, Ni Wayan Sintia Diana Wati (5) yang wajahnya dinilai netizen mirip almarhum Engeline.
Kendati kemarin adalah puncak rahina upacara ngerorasin (12 hari) anak ketiganya, I Komang Sugianta.
Namun Sudika masih menyempatkan diri berbincang dengan donatur yang mendatangi rumahnya di Dusun Penaga Landih, Desa Landih, Kabupaten Bangli, Bali.
Dari sekian orang yang datang, ada dari Jakarta.
"Saya tidak tahu namanya apa ya, orangnya perempuan. Yang saya ingat dari perlindungan anak begitu," kata Sudika mengingat pada Tribun Bali.
Kemarin donatur yang datang memberikannya sembako, pakaian, dan sejumlah uang. (*)