Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Seorang saksi mata, Sarjono, menceritakan, saat kecelakaan di Jalan Raya Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang terjadi, dirinya sedang menonton televisi di rumah.
"Tau-tau ada suara keras sekali, braaakkkkk.. Saya kaget lalu keluar rumah, mengecek yang terjadi. Ternyata, ada kecelakaan bus dan tiga mobil," papar warga Deplongan, Wates, Getasan itu saat dijumpai Tribun Jateng di lokasi kejadian, Kamis (16/7/2015).
Saat itu, Sarjono melihat ada lima orang terkapar di jalan dalam kondisi mengenaskan.
"Saya bersama puluhan warga langsung lari ke mobil Corola yang ringsek di bawah bus. Saya melihat masih ada gadis kecil berusia sekitar lima tahunan. Dia menangis memanggil-manggil ibunya. Posisinya di jok bagian belakang. Saat saya lihat, penumpang di dalam Corola sepertinya sudah tidak bernyawa. Luka mereka di kepala," katanya.
Sarjono mengatakan, proses evakuasi bocah tersebut berlangsung hampir empat jam. Sejumlah warga menggunakan peralatan seadanya untuk berusaha mengeluarkan anak tersebut.
"Sulit sekali, kami harus memotong beberapa bagian pintu belakang mobil Corola itu. Saat tahu anak itu selamat, fokus kami hanya mengeluarkan dia," imbuhnya.
Setelah berhasil dikeluarkan dari bangkai mobil, bocah tersebut dilarikan ke RSUD Salatiga bersama korban lain.
Kecelakaan karambol di Jalan Raya Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (16/7/2015) dinihari melibatkan bus Rhema Abadi, sedan Toyota Corola, L300 travel dan L300 pikap. Kecelakaan terjadi setelah sopir bus kehilangan kendali di jalanan menurun lantaran rem blong. (*)