TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Jalur pantura Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, sudah mulai dipadati pedagang syawalan. Akibatnya, jalan yang menghubungkan Kendal dengan Kota Semarang tersebut padat.
Kepadatan itu ditambah adanya pasar tumpah di jalan tersebut. Oleh karena itu para Pemudik yang melalui jalur pantura disarankan untuk menghindari Jalan Kaliwungu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kendal, Agus Rifai, tradisi syawalan di Kaliwungu sudah berlangsung sejak ratusan tahun. Tradisi itu sebenarnya untuk memperingati haul Kyai Asyari.
"Kami sebenarnya sudah mencoba mengalihkan tempat untuk para penjual syawalan. Tujuannya supaya pantura Kaliwungu tidak padat atau macet," kata Rifai, Kamis (16/7/2015).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kendal, Subarso, menegaskan, bahwa pihaknya telah memberi rambu petunjuk jalan, supaya Pemudik mengambil jalan lingkar Kaliwungu. Terutama Pemudik yang menggunakan mobil pribadi.
Hal itu untuk menghindari kepadatan lalu lintas di Kaliwungu kota. "Kalau roda dua, masih bisa. Tapi kalau siang, lebih baik jangan lewat Kaliwungu kota," tambah Barso.
Barso mengingatkan, jalan lingkar Kaliwungu kondisinya sangat bagus. Meskipun demikian ia berpesan agar Pemudik hati-hati dan tidak ngebut karena jalan itu penuh belokan. "Banyak kecelakaan tunggal, karena tidak hati-hati," ungkapnya.(Kontributor Kendal, Slamet Priyatin)