TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Wakil Presiden Jusuf Kalla turut menjadi "korban" penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali, akibat erupsi Gunung Raung di Jawa Timur, Rabu (22/7/2015) siang.
JK beserta rombongan pun tertahan di Bali hingga terpaksa menunda kepulangan ke Jakarta.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi Dokumentasi dan Diseminasi Informasi Bey Machmudin melalui siaran pers yang diterima wartawan, Rabu kemarin.
Sedianya, JK berangkat ke Jakarta pada pukul 15.00 Wita.
Namun, otoritas Bandara Ngurah Rai menutup bandara demi keselamatan penerbangan sejak pukul 13.00 Wita.
Penutupan tersebut atas rekomendasi dari BMKG dan Volcanic Ash Advicory Council (VAAC) di Darwin, Australia, yang menyatakan bahwa sebaran debu vulkanik Gunung Raung mengarah ke Bali.
"Di udara debu bertebaran di mana-mana sehingga membahayakan pesawat yang terbang ke Denpasar. Debu itu dikhawatirkan masuk ke mesin pesawat," kata Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, dalam keterangan persnya di crisis centre bandara.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, Yusfandri Gona, di Crisis Center Bandara Ngurah Rai membenarkan Wapres batal terbang ke Jakarta.
"Memang RI-2 ada di Bali dan direncanakan kembali ke Jakarta siang ini (kemarin, red), namun karena bandara sudah ditutup sehingga beliau bersama rombongan membatalkan penerbangan," kata Yusfandri.
Iring-iringan Wapres bersama rombongan sudah berangkat menuju terminal VIP I bandara sekitar pukul 13.00 Wita dan sedianya berangkat ke Jakarta pukul 15.00 Wita menggunakan pesawat Boeing 737 milik TNI Angkatan Udara.
Namun setelah diputuskan bandara ditutup, JK bersama rombongan akhirnya meninggalkan bandara dan memutuskan menambah jadwal liburannya di Bali.
Kabarnya, kemarin sore pria kelahiran Bone Sulawesi Selatan itu mengisi waktu dengan berkunjung ke Istana Presiden Tampak Siring Gianyar.
JK berada di Pulau Dewata memang untuk berlibur bersama keluarganya dengan serangkaian acara libur Lebaran sejak Senin (20/7/2015).
Sebelumnya JK berlebaran di kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Adapun jadwal kepulangan Wapres diundur menjadi Kamis (23/7/2015) kurang lebih pukul 07.00 Wita.
Wapres beserta rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU.
Bey menyampaikan bahwa Wapres Kalla akan langsung mengikuti kegiatan kenegaraan yang dijadwalkan begitu tiba dii Jakarta hari ini.
"Agenda Wapres pada hari Kamis 23 Juli 2015, antara lain mengikuti Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Presiden," kata Bey.
Selain JK, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang rencananya terbang dari Bandara Ngurah Rai ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Rabu (22/7/2015) petang, juga terpaksa mengurungkan niatnya.
Akhirnya SBY memilih memperpanjang waktu kunjungannya di Bali selama sepekan.
"Ya batal bapak (SBY) berangkat. Dijadwalkan tanggal 28 Juli," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, kemarin.
Kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat itu di Bali dalam rangka menentukan rekomendasi terhadap calon bakal diusung untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 di enam kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
Selain dari kalangan pejabat dan tokoh, selebritis Ruben Onsu bersama istrinya Wenda Tan juga "terdampar" di Bandara Ngurah Rai. Ruben Onsu pun mengunggah dua video yang menunjukkan kerumunan penumpang yang berada di Bandara.
"Saya sudah di Bandara, sepertinya nggak bisa pulang karena bandara Bali mendadak ditutup," kata Ruben.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan batal ke Bali. Kedatangan mantan Rektor Universitas Paramadina ini untuk mengunjungi seorang siswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang juga seorang petinju, Boy Wenda, yang meninggal di Karangasem.
Sebelumnya staf di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bali, Wayan Pugra, menjelaskan, Menteri Anies tiba di RSUP Sanglah Denpasar pukul 16.00 Wita.
Namun akhirnya dibatalkan karena penutupan bandara. Anies dijadwalkan baru datang hari ini saat penyerahan jenazah Boy. (*)