TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Kebakaran di pabrik kertas PT Solo Murni atau yang lebih dikenal sebagai pabrik Kiky, Kecamatan Banyudono, Sabtu (1/8/2015), menyebabkan kerugian yang diperkirakan lebih dari Rp 300 miliar.
Informasi yang dihimpun Joglosemar, api sudah membakar 8-10 gedung atau gudang. Api bahkan masih membara di empat gedung di antaranya. Padahal petugas pemadam kebakaran sudah berjibaku sejak Jumat malam namun api belum berhasil dijinakkan.
"Tadi malam sekitar 12 mobil pemadam yang dikerahkan, hari ini ditambah hingga 25 mobil pemadam dan sudah lebih dari 300 tangki air yang digunakan tetapi api masih belum padam," ungkap Kurniawan Fajar Prasetya, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.
Mobil pemadam yang dikerahkan selain dari Boyolali, juga didatangkan dari Semarang, Salatiga, Solo, Sukoharjo, Klaten, serta milik PMI. Sedikitnya 500 personil tim SAR gabungan se-Soloraya yang dikerahkan membantu pemadaman.
Dijelaskan Yoyok, demikian dia akrab disebut, upaya pemadaman terkendala material kertas yang mudah terbakar. Rol-rol kertas tersebut cukup sulit dipindahkan karena dalam posisi ditumpuk dan padat. Tingginya tembok-tembok bangunan yang terbakar juga tidak bisa roboh, sehingga menyulitkan pemadam menjangkau titik api. Terkait ini, menurut Yoyok pihaknya sangat membutuhkan alat berat backhoe untuk merobohkan tembok tersebut. Selain itu ditambah kondisi cuaca angin kencang juga memperparah kebakaran.
"Kami masih berupaya melokalisir agar tidak terus merembet ke bangunan lain, kendalanya kami butuh begu tapi belum dapat," terang dia.
Sementara itu akibat kebakaran tersebut, ribuan karyawan terpaksa diliburkan. Meski demikian mereka tetap diminta masuk untuk mengisi presensi dan kemudian pulang. Menurut salah satu karyawan, Dani (20), mereka tidak tahu akan diliburkan sampai kapan.
"Besok datang lagi ke pabrik untuk cek lagi," tutur karyawan bagian pengepakan ini.
Martini, karyawan lainnya, mengaku takut akibat kebakaran ini dirinya tidak bisa bekerja lagi di pabrik. Ketakutan yang sama juga dirasakan ribuan karyawan pabrik Kiky lainnya. Ratusan karyawan berbaur dengan masyarakat akhirnya hanya bisa menonton kebakaran yang melanda pabrik tersebut.
Terpisah, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono menyatakan pihaknya belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) karena kondisi pabrik masih terbakar. Sejauh ini menurut dia, pihaknya baru memeriksa sejumlah saksi, di antaranya karyawan yang masuk malam. Meski demikian, dari hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Kerugian sejauh ini merupakan kerugian materiil.
"Kerugian masih perlu dihitung, tetapi dari hasil komunikasi sementara kerugian materiil sekitar Rp 300 miliar," ujar Kapolres.
Olah TKP menurut Kapolres nantinya akan dilakukan setelah api bisa dipadamkan. Selain akan menurunkan tim Iden, pihaknya juga akan menhubungi Labfor Semarang guna menyelidiki sumber dan penyebab pasti kebakaran pabrik tersebut. [Ario Bhawono/Joglosemar]