TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 54 jenazah penumpang Trigana Air berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan, Selasa (18/8/2015). Kebanyakan jenazah tersebut dalam kondisi yang tidak utuh.
Kini Jenazah tersebut sedang dalam proses evakuasi oleh seratusan personel melalui jalur darat.
Berikut kronologis penemuan dan evakuasi jenazah Trigana Air, berdasarkan penuturan Deputi Operasional, Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru.
Selasa pukul 05.40 WIT, 46 Tim SAR gabungan yang telah berangkat sejak hari kemarin bergerak dari bivak atau kamp sementara di tengah hutang yang jaraknya kurang lebih 1,5 Kilo meter ke lokasi puing pesawat yang berada di tebing gunung.
Pada pukul 07.20 WIT satu heli air fest milik freeport terbang di atas lokasi puing dan menjatuhkan alat hoisting bersama dua personel untuk evakuasi jenazah. Rencana awal jenazah akan dievakuasi dengan cara digantungkan satu persatu menggunakan Helikopter.
40 menit kemudian dua prajurit Paskhas TNI AU tiba di lokasi melalui jalur darat.
Pukul 09.00 WIT 8 personel untuk evakuasi hoisting tiba di lokasi melalui jalur udara membawa perlengkapan logistik.Satu jam kemudian 46 personil Tim SAR gabungan yang berangkat melalui jalur darat tiba di lokasi pusing.
Pada pukul 12.30 Tim SAR gabungan berhasil mengumpulkan 54 jenazah. Ke 54 jenazah yang kebanyakan berupa potongan tersebut dimasukan ke dalam kantung, kemudian dipersiapkan untuk evakuasi melalui udara ke Bandara Oksibil menggunakan Helikopter jenis Bell.
Pada pukul 13.00, kepala Basarnas Laksamana Madya Bambang Soelistyo memerintahkan untuk menghentikan evakuasi melalui jalur udara lantaran angin kencang dan cuaca extrem. Evakuasi kemudian dialihkan melalu jalur darat yang memakan waktu kurang lebih 6 jam perjalanan.
Pukul 14.38 kotak hitam pesawat Trigana PK-YRN berhasil ditemukan. Kotak hitam tersebut langsung dievakuasi melalui darat menuju Oksibil untuk diterbangkan ke Bandara Sentani, tempat Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menunggu.
Setelah terkumpul di Oksibil, jenazah kemudian akan diterbangkan ke Sentani yang memakan waktu kurang lebih satu jam melalui perjalanan udara. Dari Sentani Jenazah akan diterbangkan kembali ke Jayapura untuk kemudian diidentifikasi.
"Untuk ke Bandara oksibil, evakuasi bisa selesai hari ini. Yang jadi masalah dari Oksibil ke Sentani, karena landasan perintis, pesawat atau Helikopter tidak dapat melakukan pendapatan malam hari," ujar Heronimus.
Untuk diketahui Pesawat Trigana dengan Nomor registrasi PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS), Minggu (16/8/2015).
Pesawat Take Off dari Bandara Sentani pukul14.22 LT ETA, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.