Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Yuliani
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Suasana simpang lima DPRD Sumatera Selatan tampak berbeda dari biasanya, Sabtu (22/8/2015) pukul tiga sore. Suasananya ramai oleh masyarakat Palembang dari berbagai usia.
Suara musik mengalun keras dari tabuhan gendang, pukulan beduk dan drum. Tepuk tangan penonton bersahutan mengiringi peserta karnaval budaya pelajar se-Sumsel yang melewati ruas jalan di dekat simpang lima. Ada 1.500 pelajar dari usia dini sampai sekolah menengah atas perwakilan 17 kabupaten unjuk kebolehan membawakan kostum adat berwarna ceria.
Seorang pelajar asal Prabumulih tampak anggun memakai kostum nanas yang menjadi ikon kota tersebut. Kostum berwarna kuning terang yang terbuat dari 2.001 sendok ini harus dikenakannya di tengah terik matahari yang menyengat.
Tahukah Anda jika gadis cantik itu harus memikul kostumnya seberat tujuh kilogram. Ada juga peserta lain asal Linggau yang tak kalah heboh. Siswa ini memakai kostum bertemakan air terjun Curup. Di kostumnya banyak terdapat manik-manik berwarna biru menjuntai menyerupai air terjun.
Anak-anak sekolah dasar tak mau kalah dengan peserta yang lebih tua. Di depan tamu kehormatan, mereka unjuk kebolehan bermain engkrang dan permainan tradisional lainnya. Pencak silat dan tarian daerah pun tak lupa mereka tampilkan.
Sementara atraksi drum band dan pertunjukan musik rebana sampai alat musik dari bahan bekas ikut memeriahkan karnaval tersebut. Atraksi ditutup dengan penampilan kostum karnaval tamu dari Kota Salatiga, Jawa Tengah. Kehebohan tersebut berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo, mengatakan kegiatan pekan budaya pelajar ini bertujuan memberikan apresiasi kepada pelajar dan guru yang berprestasi. Selain untuk mempertahankan, melestarikan, menjaga dan mewariskan seni serta budaya lokal.
Bukan tidak mungkin festival seperti ini menjadi wadah guru dan pelajar untuk berkreasi dan berkompetisi dalam seni budaya. "Kita tidak menyangka antusias masyarakat bisa seheboh ini. Bahkan kita juga kedatangan tamu dari Salatiga," ujar Widodo.
Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki, yang dari awal mengikuti kegiatan parade karnaval tersebut, memberikan jempol. Menurut dia pelajar Sumsel begitu kreatif dan bersemangat untuk melestarikan budaya.
"Sangat terlihat dari cara mereka berekspresi dan tampil percaya diri di karnaval ini. Kita akan usahakan kegiatan ini bisa diagendakan rutin setiap tahun. Bila perlu mengundang peserta dari luar," ungkap dia.