TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Budi Luhur Membawa Berkah” itulah tema Sarasehan Kebudiluhuran ke-3 yang diselenggarakan di Hotel Galuh, Prambanan, Klaten Jawa Tengah dari tanggal 18-20 September 2015 dengan tuan rumah Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Jakarta.
Sebelumnya, Sarasehan Kebudiluhuran ke-1 diadakan di Universitas Budi Luhur Jakarta pada tahun 2013, dengan kegiatan penyamaan persepsi tentang nilai-nilai budi luhur serta latar belakang penggunaan nama budi luhur bagi institusinya.
Sedangkan Sarasehan Kebudiuluhuran ke-2 diadakan di STIKES Budi Luhur Cimahi pada tahun 2014 membahas implementasi nilai-nilai budi luhur dalam kehidupan.
Rusdiyanta, M.Si selaku Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran sekaligus penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa sarasehan ini diadakan dengan tujuan untuk “sharing pengalaman dari berbagai institusi yang memiliki nama sama atau visi sama dengan budi luhur dalam mengimplementasikan nilai-nilai budi luhur dalam bentuk aktivitas-aktivitas mulia yang telah dijalankan ternyata membawa manfaat bagi diri dan lingkungannya.
Sarasehan diikuti oleh 90 orang dari 20 institusi yang menggunakan nama “budi luhur” atau memiliki visi sama dengan budi luhur dari seluruh Indonesia dalam berbagai bidang usaha seperti bidang pendidikan, kesehatan, koperasi, seni budaya, sosial, jasa, hotel, hiburan, tour & travel dan konstruksi bahkan hadir pula Pemkot Bontang, Kalimantan Timur. “
Kegiatan tersebut diadakan dari tanggal 18-20 September 2015.
Dalam sambutan pembukaan, Drs. Djaetun HS selaku tuan rumah dan sekaligus pendiri Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti mengatakan bahwa “budi luhur merupakan sikap mental yang sangat tinggi nilainya dan budi luhur yang membawa kebahagiaan lahir batin, dunia akhirat itulah yang disebut berkah.
“Setiap ucapan, sikap, tingkah laku dan perbuatan yang baik yang tidak merugikan pihak lain, baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan umat lain, dan bahkan menguntungkannya, maka itulah yang akan membawa berkah” lanjut Djaetun.
Agar mendapatkah berkah, maka jalan yang harus ditempuh adalah dengan sabar narimo (sabar mensyukuri), welas asih (cinta kasih) dan seneng tetulung mring sasomo (senang menolong sesamanya). Orang baik adalah budi luhur, sedang dibedakan Tuhan adalah berkah, sehingga budi luhur membawa berkah adalah orang baik dibedakan Tuhan, kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun.
Sementara itu, Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D berpandangan bahwa pada hakikatnya manusia diciptakan oleh Tuhan adalah untuk menjadi orang baik.
Kebudiluhuran, adalah untuk menjadi orang baik. Oleh karena itu dengan kebudiluhuran sebenarnya adalah memenuhi hakikat manusia yang diciptakan Tuhan, yang karenanya Tuhan akan memberikan berkah-Nya.
Orang yang berakhlak baik atau berbudi luhur akan berdampak positif dan kebaikan bukan hanya pada diri sendiri, namun juga sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Pada gilirannya orang yang berbudi luhur akan mendapat kebahagian. Sedang Ir. Senoadji, M.T. dari Yayasan Pambudhi Luhur, Cimahi bertutur bahwa berkah melekat pada setiap orang dan setiap saat ketika dia melakukan nilai-nilai budi luhur.
“Implementasi nilai-nilai budi luhur merupakan syarat mutlak jika kita ingin membangun bangsa ini” kata H. Isro Umarghani dalam paparannya.
Lebih lanjut Isro, yang menjabat Wakil Walikota Bontang periode 2011-2015 mengatakan bahwa visi kota Bontang adalah “mewujudkan masyarakat Bontang yang berbudi luhur, maju, adil dan sejahtera”.
“Untuk mencapai visi tersebut salah satunya dengan Meningkatkan kompetensi SDM Kota Bontang yang berbudi luhur dan profesional. Karena kunci perubahan adalah manusia, terutama keteladanan para pemimpinnya. Jika pemimpinnya berbudi luhur, maka bawahannya akan mengikutinya. Nilai-nilai luhur tersebut adalah jujur, sabar, antusias, cinta dan peduli” tuturnya.
Senada dengan itu, Drs. Sumadi DS selaku Ketua yayasan Pandawa Budi Luhur dalam presentasinya mengatakan “Agar nilai-nilai budi luhur bergulir seperti bola salju yang terus menerus membesar maka, budi luhur bukan sekedar wacana akan tetapi merupakan gerakan aksi kebaikan yang dapat mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia”.
Jadi pada intinya, budi luhur membawa berkah itu adalah setiap amalan baik yang kita kerjakan dengan dilandasi dengan keiklasan, kejujuran, cinta kasih, tanggung jawab, dsb maka tidak akan merugikan bahkan memberi manfaat kepada sesama ciptaan Tuhan.