Laporan wartawan Tribun Sumsel, M. Ardiansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dampak debu hasil kebakaran lahan dan hutan yang ada diwilayah Sumsel mulai dirasakan warga.
Terlebih debu yang tebal, mulai membuat mata warga mengalami iritasi akibat debu.
Iritasi ini, banyak terjadi terhadap warga yang menggunakan sepeda motor ketika beraktivitas di luar rumah.
Dedi Suhendra, karyawan swasta di Palembang mengatakan bahwa saat ini yang dirasakan tak hanya mata pedih, namun juga sakit dan berwarna merah.
"Saat berkendara memakai kacamata, tetapi tetap saja masih terkena debu," ujarnya, Senin (28/9/2015).
Tak hanya itu, warga juga mengeluh sesak napas dengan banyaknya debu.
Kabut asap dan debu yang melanda karena kebakaran lahan dan hutan ini, juga mulai mengganggu warga tidak hanya di luar rumah tetapi juga di dalam rumah.
Dedi berharap, pemerintah dan aparat penegak hukum benar-benar serius menangani kasus pembakaran lahan dan hutan ini.
"Bila perlu tembak saja pelakunya, karena sudah membuat masyarakat banyak mengalami kerugian termasuk kesehatan. Jangan ada "pemainan" dalam pengusutan yang dilakukan," kata Dedi kesal.
Tak jauh berbeda juga diungkapkan Ita, yang menyaksikan anaknya mulai mengalami pilek dan bersin-bersin karena debu yang beberapa hari ini mulai tebal di Palembang.
"Biasa tidak pernah mengalami pilek dan bersin-bersin, tetapi karena debu dan asap ini anak saya mengalami sakit," katanya singkat.