Laporan wartawan Sriwijaya Post, Abdul Hafiz
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tebalnya kabut asap yang terus melanda beberapa titik atau wilayah di Provinsi Sumsel membuat Pemerintah Provinsi Sumsel siap mengevakuasi warga apabila kondisi ini semakin membahayakan.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan apabila evakuasi diperlukan pihaknya akan siap melakukan bagi warga Sumsel.
Akan tetapi evakuasi bukan berarti membawa ribuan orang ini keluar daerah namun menyediakan tempat atau gedung berAC.
"Evakuasi bukan dipindahkan ke daerah akan tetapi orang yang misalnya rumahnya tak ada AC sehingga secara langsung menghirup asap dan itu akan kita siagakan gedung- gedung pemerintah yang punya AC untuk tempat evakuasi sementara bila diperlukan," ujarnya, Selasa (29/9/2015).
Menurutnya, jika memang harus dievakusasi tak semua warga Sumsel karena kabut asap ini hanya ada dibeberapa titik saja yang ada.
"ISPU hari ini (kemarin, red) 700 itu pagi hari kan kalau sore sudah pastinya sudah menurun," jelasnya.
Ditambahkan orang nomor satu di Sumatera Selatan ini, apabila ISPU juga sudah tinggi pastinya pihaknya juga akan melakukan tindakan.
Akan tetapi siaga puskesmas dan rumah sakit 24 jam ini pun telah dilakukan untuk menangulangi kabut asap ini.
Selain itu ditegaskan Alex, tidak ada peningkatan status siaga darurat sejak 26 Febuari lalu hingga saat ini.
"Sejak tanggal 26 Febuari 2015 kita sudah membuat pernyataan Sumsel siaga darurat bencana asap sampai dengan 31 Oktober 2015 sudah, kita yang pertama dan status ini tak berubah lagi dan tak perlu diperpanjang. Kalau daerah lain ada perpanjang lagi," kata Alex.
Diakui Alex, memang selama empat hari belakangan ini kondisi kabut asap memang sudah cukup tebal dan pekat walaupun titik api atau hotspot telah menurun.
Titik api ini diakuinya terbanyak ada di beberapa titik kabupaten/kota yakni 4 hingga 5 kabupaten yakni diantaranya di OKI dan Musi Banyuasin.