TRIBUNNEWS.COM - Akademisi dari Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Dedi Mulyadi, mengapresiasi langkah calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dan Herman Suherman.
Pasangan tersebut disebutkan telah membuat pakta integritas untuk pemerintahan bersih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“Saya apresiasi langkah yang dilakukan pasangan Irvan-Herman. Ini adalah pendidikan politik yang benar, dan bukti komitmen mereka untuk menjalankan pemerintahan bersih ketika terpilih nantinya. Pakta integritas yang dikirim langsung ke KPK dan Kemenpan RB, sudah menunjukkan keberanian komitmen itu,” katanya dalam rilis pers, Kamis (1/10/2015).
Bagi dosen Pembimbing Penelitian dan Penulisan Skripsi, Ujian Skripsi Konsentrasi Hukum Tata Negara dan Adminsitrasi Negara Fakultas Hukum, pakta integritas merupakan bentuk dari niat dan keberanian untuk melaksanakan pemerintahan yang bersih dan baik.
“Ini langkah awal yang baik, kepada calon yang lain seharusnya harus diikuti,” papar dia.
Keterangan pers juga menyebutkan pendapat dari Direktur Kebijakan Publik dari Lembaga Pemilukada yang Jujur dan Adil, Farid Maulana. Ia menyebut pakta integritas penting dibuat bagi para kandidat meski belum terpilih .
Hal ini, kata dia, untuk menunjukkan bukti awal terlebih dahulu kepada calon pemilih.
“Publik akan semakin yakin, bahwa dengan pakta integritas itu, nantinya pelayanan terhadap publik akan semakin meningkat. Ini tidak main-main, ditujukan KPK dan Kemenpan RB. Artinya menunjukkan komitmen dari pasangan calon," katanya.
Ia berharap, para kandidat lain juga melakukan hal serupa demi proses pendidikan politik bagi warga Cianjur. Saat ini, kata dia, publik butuh kepastian dalam memilih calon pemimpinnya.
"Semoga pasangan lain juga bisa melakukan hal sama,” katanya.