TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Sebelum terbang bersama pesawat Aviastar, Yudhistira Febby Aryanto sempat menitip pesan kepada adiknya Putri Ambarwati agar menjaga sang ibu.
Lantunan doa terdengar dari dalam rumah di Perum Korem B9 di Jalan Majapahit, Kuta, Badung, Bali, Rabu (7/10/2015) malam.
Lokasi ini adalah rumah Co-Pilot pesawat Aviastar Yudhistira Febby Aryanto (30) yang menjadi korban dalam kecelakan pesawat yang merenggut 10 korban jiwa.
"Sehari sebelum pesawat hilang saya BBM (BlackBerry Messenger) dengan kakak (Yudhistira Febby Aryanto). Saat hendak kerja, kakak pamitan, kakak bilang jaga ibu ya dek, ibu adalah orangtua satu-satunya yang harus dijaga," kata Putri Ambarwati adik Febby ditemui Tribun Bali (Tribunnews.com Network) di rumah duka usai menggelar doa bersama.
Wati mengaku iklas atas kepergian sang kakak yang selama ini dianggap sebagai pengganti sosok sang ayah ini.
Ibundanya juga sudah ikhlas dengan kepergian Febby yang merupakan sosok periang di keluarganya ini.
Bambang Kurniawan (55), paman Febby mengatakan, doa bersama sudah digelar sejak adanya kabar menghilangnya pesawat Twin Otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503.
"Awalnya kami doa bersama, doa itu mengharapkan agar pesawat yang sempat hilang segera ditemukan. Setelah (pesawat ditemukan) itu kita berdoa semoga kelancaran identifikasi korban lancar dan korban bisa masuk ke surga,” urainya.
Keluarga berharap jenazah Febby bisa segera diantarkan ke rumah duka di Kuta Badung.
Rencananya jenazah akan disemayamkan di samping makam sang ayah.
"Kalau rencananya kita akan makamkan di tempat pemakaman umum di Jalan Raya Kuta sekitar Toko Joger. Secepatnya harapkan kita besok (hari ini-red) sudah teridentifikasi dan langsung dikirim," terang Harjomo Saputro (73), kakek Febby.