Kapolsek Batang, Bambang Sugiyanto, mengatakan, pihaknya sengaja memasang garis polisi untuk menghindari kecelakaan.
"Karena pohon yang terbelah ada rekahannya. Bahaya buat penonton kalau ada yang terjerembab ke dalam lubang," ujar dia.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Suprayitno, mengatakan, pihaknya tidak akan memotong pohon tersebut.
"Rencananya, akan kami rapikan dahan atau rantingnya, kemudian pohon beringin itu akan ditegakkan lagi," kata dia.
Dia menceritakan, pohon beringin di tengah alun-alun itu telah menjadi saksi bisu sejarah selama ratusan tahun.
Bahkan, karena usianya tersebut. Pohon beringin yang memiliki diameter hampir 10 meter itu disakralkan bagi sebagian orang.
"Kami juga menyiapkan ruwatan, di dekat pohon beringin itu sebelum didirikan lagi. Kami juga berdoa bersama di Masjid Agung Batang," kata dia. (*)