TRIBUNNEWS.COM, POLMAN - Berbekal selembar sarung dan tas kumal pemberian warga, Jalil (80) berjalan gontai menuju sarana kesehatan di Kota Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Komplikasi tekanan darah tinggi dan penyakit katarak yang menggerogoti tubuhnya selama bertahun-tahun menyebabkan pandangan lelaki renta ini kabur.
Hari masih pagi saat Jalil tiba di Puskesmas Polewali, Rabu pekan lalu. Meski tak memegang kartu layanan kesehatan dari pemerintah, lelaki sebatang kara itu tetap disambut baik oleh petugas di puskesmas.
Namun, pendengaran Jalil yang sudah jauh berkurang pun menyebabkan komunikasinya dengan petugas kesehatan terhambat.
Akhirnya, karena tak bisa dilayani di puskesmas, Jalil pun lalu dirujuk ke RSUD Polewali. Berkat bantuan banyak pihak, Jalil yang selama ini menumpang di rumah warga di Desa Tonyamang bisa menjalani operasi katarak dan pengobatan hipertensi.
Jalil sempat bercerita bahwa dia mempunyai seorang anak perempuan bernama Bungatia. Namun, bertahun-tahun sejak istri Jalil meninggal, dia tidak pernah lagi bertemu Bungatia.
Kepala Ruangan Perawatan III, Nur Badriani, pun mengatakan, sejak masuk RS dan menjalani operasi, tak ada satu anggota keluarga pun yang menjenguk Jalil. Hanya ada sejumlah tetangga yang bersimpati. Mereka datang untuk melihat kondisi kakek itu.
"Kakek ini masuk sejak hari Rabu lalu. Dia dirujuk dan diantar oleh seorang petugas Puskesmas Polewali ke rumah sakit," tutur Nur.
Ani, petugas Puskesmas Polewali yang mengantar Jalil ke RS mengaku tersentuh saat melihat kondisi Jalil. Sang kakek yang hidup sebatang kara di usia senjanya harus berjuang seorang diri mencari pengobatan untuk kesehatannya.
Menurut Ani, Jalil datang ke Puskesmas Polewali berjalan kaki sejauh dua kilometer. "Saya sangat prihatin dengan kakek ini. Kasihan, tidak ada keluarga yang mengantar dan menjenguknya," kata Ani sambil meneteskan air mata.
Hingga saat ini, Jalil masih menjalani perawatan di RSUD Polewali Mandar. Jalil berharap penglihatannya bisa kembali normal agar bisa kembali bekerja sebagai tukang becak.
Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi