Laporan wartawan Serambi, Dede Rosadi dan Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Uyung (27) warga Desa Tanjung Mas, Kecamatan Simpang Kanan, Singkil terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10/2015).
Ia terkena peluru senapan babi dalam bentrok dua kelompok warga di Desa Dangguran, Kecamatan Gunung Meriah, Singkil, Selasa (13/10/2015).
Pantauan Serambinews.com (Tribunnews.com network), Uyung ditemani keluarganya tiba di RSUZA sekitar pukul 10.17 WIB.
Korban direncanakan akan dibedah hari ini di rumah sakit setempat.
Kakak kandung Uyung, Jakfar (28) kepada Serambinews.com mengatakan, saat bentrok kemarin Uyung berada dalam kelompok yang ingin melakukan pembongkaran rumah ibadah, yang disebut-sebut tidak memiliki izin.
"Dia (Uyung) ada dalam salah satu kelompok saat bentrok kemarin, termasuk saya. Nah, saat itu Uyung terkena tembakan, di bagian bahu," kata Jakfar.
Saat ini, kondisi Uyung tampak lemas terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Peluru senapan babi yang mengenai Uyung masih bersarang di dalam tubuhnya.
Direncanakan, setelah pemeriksaan radiologi, Uyung akan segera dioperasi.
Sebelumnya, ia dan Salman sempat dirujuk ke Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh.
Kondisi pasien tidak bisa ditangani di RSUD Aceh Singkil, akibat luka tembak menembus tubuhnya.
Sedangkan pasien yang masih di rawat di RSUD Aceh Singkil, anggota TNI Praka Sarto.
Sarto mengalami luka di bagian bibir atas dan kepala akibat terkena lemparan batu.
Sedangkan satu lagi korban lainnya, Herman mengalami luka tembak di lengan kanan bagian atas.
Proyektil peluru di lengan Herman sudah berhasil diangat tim medis RSUD Aceh Singkil.
"Proyektil peluru di lengan Herman sudah diangkat," ujar Eko di selala mendampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah melihat korban luka akibat bentruk di RSUD Aceh Singkil.