TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Rumah Tosan di Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang masih dijaga polisi, Rabu (14/10/2015). Tidak hanya polisi dari Polres Lumajang, tetapi ada juga personel dari Brimob Ampeldento Malang.
Penjagaan polisi cukup ketat ketika Tosan tiba di rumahnya, Selasa (13/10/2015) pukul 22.30 wib.
"Sampai hari ini juga masih dijaga polisi dari Polres juga ada Brimob. Kalau di rumah Pak Tosan sekitar 10 orang yang berjaga," ujar Abdul Hamid, koordinator masyarakat anti tambang Desa Selok Awar-Awar kepada Surya, Rabu (14/10/2015).
Penjagaan di sekitar rumah Tosan, lanjutnya, dilakukan selama 24 jam. Selain di rumah Tosan, polisi juga masih berjaga di sekitar rumah Salim Kancil. Polisi juga masih bermarkas di Balai Desa Selok Awar-Awar.
"Penjagaan masih ketat, tetapi kondisi aman dan kondusif," lanjut Hamid. Meskipun dijaga ketat aparat kepolisian, tamu masih terus berdatangan ke rumah Tosan sampai malam ini. Mereka melihat kondisi Tosan yang sempat dirawat selama 17 hari di rumah sakit paska dianiaya orang dari kelompok pro tambang.
Setelah kepulangan Tosan ke kampungnya, Hamid berharap warga sekitar melihat dan meniru perjuangan Tosan. Perjuangan itu yakni menjaga lingkungan sekitar agar tidak dirusak, terutama oleh penambangan pasir di sekitar pesisir laut di Desa Selok Awar-Awar. (Sri Wahyunik)