TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Suasana di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Denpasar di Kerobokan, Badung, Bali, Selasa (13/10/2015) pukul 12.30 Wita, tampak sepi.
Para napi tengah makan siang, tiba-tiba seorang napi bernama Multazam Aulawi mendatangi klinik Lapas dengan perut terluka.
Darah mengucur deras hingga petugas merujuknya ke RSUP Sanglah.
Multazam mengalami luka tusuk setelah terlibat perkelahian dengan rekan sesama napi, Deda Ardian Susanto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Multazam mengalami luka parah di atas perutnya.
Tikaman pisau lipat pelaku tembus di bawah ulu hati.
"Kejadiannya pas waktu sepi. Semuanya lagi makan siang. Karena keselamatan yang utama, kami langsung larikan ke sini (RSUP Sanglah)," kata petugas Lapas yang membawa korban ke Sanglah.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu Yoan Septi Hendri, kejadian tersebut berawal dari masalah utang piutang.
Saat pelaku minum arak sendirian di blok D kamar 4, korban datang menghampiri.
Pelaku kemudian meminta hutang sebesar Rp 600 ribu kepada korban yang satu bulan belum dibayar.
Dari obrolan masalah hutang itulah akhirnya keduanya terlibat adu mulut.
Pelaku mengambil pisau lipat lalu menusuk perut korban sebanyak satu kali.
Pelaku kemudian meninggalkan korban.
Berdasarkan keterangan saksi saat itu, pelaku dan korban berada dalam satu kamar.