TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Suhu udara di Kabupaten Bojonegoro, Senin (2/11/2015) sekitar pukul 14.00 wib hingga 15.00 wib mencapai 42 derajat celcius lebih.
Suhu udara setinggi ini melebihi suhu udara di Makkah, Arab Saudi, yang berdasarkan accuweather.com mencapai 38 derajat celcius.
Suhu setinggi itu terdapat di kawasan Blok Cepu, pusat pengeboran minyak yang dilakukan operator ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di kawasan Kecamatan Gayam.
Reporter SURYA.co.id memantau tiga papan teperatur (alat ukur suhu udara) dan humidity (kelembaban udara) di tiga lokasi.
Pemantauan papan temperature dan humidity pertama di kantor di Desa Gayam, kantor Kecamatan Gayam, dan kantor Desa Mojodelik.
Ketiganya menunjukkan suhu udara antara 39 derajat celcius hingga 42 derajat celcius.
Tingginya suhu udara itu berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang hidup di Dusun Dukuh Mojo, Desa mojodelik, Kecamatan Gayam.
Lahan persawahan yang biasa ditanami padi, jagung, kacang hijau, dan tembakau sudah tak terlihat lagi.
Kini, lahan-lahan sawah terlihat tandus, retak-retak, dan tak ada aktifitas pertanian.
Suhu ini juga mengganggu waktu istirahat warga. Mereka tak lagi bisa menikmati tidur nyenyak pada malam hari maupun siang hari.
Pada malam hari, kebanyakan mereka tidur di emperan rumah demi mendapatkan angin alami, angin dari kipas angin tak bisa membantu menghilangkan kepanasan.
“Sudah beberapa bulan ini panasnya menyengat, tahun lalu tidak seperti ini,” ujar Sukirno, warga Dusun Dukuh Mojo saat ditemui di rumahnya, Senin (2/11) sore.
Sukirno tidak mengetahui secara persis penyebab meningginya suhu udara di desanya.
Sekadar diketahui, Desa Mojodelik dekat dengan kawasan pengeboran minyak.