Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi N
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Wakil Ketua Komisi V DPR RI meminta kementerian perhubungan secepatnya memasang Instrumen Landing System (ILS) di Bandara Sulthan Thaha Jambi.
"Tadi sebelum ke Jambi kami sempat menggelar rapat kerja dadakan dengan Kementerian Perhubungan dan Wantimpres. Kami minta tahun ini atau tahun depan diselesaikan," kata Yudi disela masa resesnya bersama anggota komisi V DPR RI lainnya saat menijau Bandara Sulthan Thaha Jambi, Senin (2/11/2015) sore.
Pemasangan ILS ini cukup penting memingat Jambi cukup rawan dengan kasus karhutla dan kabut asap yang terjadi hampir setiap tahun.
Diharapkan dengan pemasangan ILS bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk jika terjadi gangguan jarak pandang penerbangan.
"Tahun 2016 langsung dipasang ILS-nya. Tidak harus menunggu pemanjangan runaway lagi," kata Yudi.
General Manager PT Angkasa Pura II mengatakan, 2015 ini merupakan tahun terparah dalam sejarah pwnerbangan di Jambi.
Selama dua bulan lebih, bandara tak mampu melayani aktivitas penerbangan. sekitar 1.200 penerbangan terpaksa dicancel. Dengan kerugian materil ditaksir lebih dari Rp 3 miliar.
"Kami minta dukungannya, kalau kedepan ada asap lagi, kalau memang ada, jangan separah ini," kata Tamzil, GM Angkasa Pura II dihadapan anggota Komisi V.
Sementara, Pejabat Gubernur dalam rapat kordinasi bersama rombongan Komisi V DPR RI berharap adanya bantuan dari pemerintah pusat terkait penambahan landasan bandara.
"Saat ini kita baru punya landasan sepanjang 2.200. Kalau bisa dibantu menjadi 3.000 meter," kata Pj Gubernur Irman.