TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA – Bandara I Gusti Ngurah Rai resmi ditutup Selasa (3/11/2015) sejak pukul pukul 19.30 Wita hingga pukul 23.30 Wita. Co GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, I Gusti Ngurah Ardita menyatakan penutupan dilakukan akibat abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari, Lombok, NTB.
Hal ini yang kemudian menghambat rencananya buronan Interpol asal India, Ajendra Sadashiv Nikalje untuk dideportasi ke negaranya.
"Kita memang rencanakan malam ini," ucap Marsdianto, Selasa (3/11/2015) malam sebelum bandara resmi ditutup.
Ia mengatakan pihaknya belum memastikan waktu keberangkatan Rajendra karena masih menunggu konfirmasi dari pihak maskapai yang akan mengangkut Rajendra.
Hingga pukul 20.00 Wita belum ada keterangan resmi dari Polda Bali terkait penundaan deportasi buronan Interpol ini.
Sebelumnya, Co GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, I Gusti Ngurah Ardita menyatakan bahwa Bandara Ngurah Rai ditutup. Bandara ditutup mulai pukul 19.30 Wita hingga pukul 23.30 Wita.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto memastikan deportasi Buronan Interpol asal India, Rajendra Sadashiv Nikalje tidak akan menempuh jalur darat melalui Surabaya.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyepakati penyerahan Rajendra dilakukan oleh Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Badung, Bali.
"Kita akan menyerahkan Rajendra pada Imigrasi Ngurah Rai," ujar Hery, Rabu (4/11/2015).
Ditanya jika penutupan bandara kian berlanjut, Hery mengatakan pihaknya akan tetap menunggu hingga Bandara I Gusti Ngurah Rai dibuka kembaliit Bandara I Gusti Ngurah Rai.