TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Anjloknya sembilan gerbong KA babaranjang di jalur perlintasan di kawasan Martapura Kabupaten OKU Timur, berdampak terganggunya KA angkutan penumpang.
Terutama KA angkutan penumpang rute Kertapati Palembang-Tanjungkarang Lampung, Minggu (8/11/2015).
Bahkan untuk jadwal keberangkatan penumpang pada pagi hari dibatalkan, sebanyak 398 penumpang dari Stasiun KA Kertapati Palembang tujuan Tanjungkarang terpaksa dibatalkan.
Namun untuk keberangkatan pada malam hari, PT KAI Divre III Sumsel berspekulasi tetap memberangkatkan penumpang tujuan Tanjungkarang sesuai jadwal pukul 21.00.
Meskipun di lokasi anjloknya gerbong KA babaranjang masih dalam proses evakuasi atau perbaikan. Bahkan penumpang yang berangkat malam hari, sama sekali tidak mengetahui adanya peristiwa anjloknya gerbong KA babaranjang.
Manager Humas PT KAI Divre III Sumsel Suprapto didampingi Wakil Kepala Stasiun KA Kertapati M Iqbal mengatakan, untuk keberangkatan malam hari tujuan Tanjungkarang Lampung tetap dijalankan.
"Proses evakuasi masih dilakukan, diprediksi sebelum penumpang dari Kertapati Palembang melintasi, evakuasi sudah selesai. Begitu juga penumpang dari Lampung," ujarnya.
Suprapto mengatakan, skenario seandainya proses evakuasi di lokasi anjloknya KA babaranjang belum juga selesai, telah disiapakan skenario over stapen yakni melakukan pengalihan antar kereta api (over stapen) dengan memindahkan penumpang ke kendaraan bus.
"Sebanyak 20 bus sudah disiapkan. Jadi jika belum selesai, maka penumpang diangkut dengan bus dan dipindahkan ke kereta api sebaliknya. Penumpang dari Kertapati Palembang, nanti setelah sampai di Stasiun Baturaja akan diangkut ke kereta yang datang dari Tanjungkarang Lampung. Jadi penumpang berganti kereta. Intinya kita memberikan pelayanan yang maksimal untuk penumpang," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gerbong KA babaranjang anjlok di lokasi KM 201+0/1 emplasemen Stasiun Sungaituha (lintas Stasiun Prabumulih - Stasiun Tanjungkarang). Kejadian anjloknya sekitar pukul 04.22 dan menyebabkan sembilan gerbong KA terguling.(Welly Hadinata)