Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Tragedi bom di Paris, Perancis menambah deretan peristiwa kelam yang mengundang duka dan keprihatinan dari seluruh penjuru negeri.
Bagi masyarakat di Bali khususnya, bom tersebut seolah membuka kisah kelam yang terjadi pada 2002 dan 2005 lalu.
Terlebih, saat ini sebuah perhelatan bergengsi juga sedang berlangsung di Bali, yakni Piala Jenderal Sudirman.
Pangdam IX Udayana, Mayjen M Setyo Sularso menyatakan, bahwa teritorial Bali dipastikannya sudah ketat dijaga oleh personil TNI.
Namun demikian, orang nomor satu di korps baju loreng Bali itu tidak ingin berbesar kepala.
Antisipasi dan pengamanan tetap dilakukannya secara kontinu.
"Kami (TNI Kodam IX Udayana) menaruh prihatin. Tapi, untuk Bali bisa dipastikan sudah ketat. Sinergitas dengan Polri juga tentu saja dilakukan," kata Jenderal Bintang Dua tersebut, Sabtu (14/11/2015).
Menurut dia, ketatnya penjagaan di Bali ibarat penjagaan di stadion.
Sembari melihat isi stadion, dia menyatakan, bahwa hampir seluruh anggotanya menyebar di seluruh penjuru stadion dan sebagai supporter dari salah satu tim.
"Anda coba lihat di seluruh stadion, personil kami menyebar. Coba tafsirkan sendiri bagaimana ketatnya penjagaan yang intensif kami lakukan," tegasnya.
Dari pantauan Tribun Bali (Tribunnews.com network), di arena stadion Kapten I Wayan Dipta, yang saat itu mempertandingkan tim Mitra Kukar dan PSM Makassar hampir ratusan anggota TNI berpakaian bebeas hijau dan cokelat.