Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Gilbert Rosok
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Suasana mencekam ternyata juga dirasakan oleh beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Paris usai serangkaian kejadian pengeboman dan penembakan.
Di saat kejadian tersebut berlangsung, ternyata tim Pelatnas Taekwondo Indonesia sedang berada di Paris untuk mengikuti turnamen Paris Open 2015.
Saat ini, empat atlet kebanggaan Indonesia yaitu Mariska Halinda, Reynaldi, Dinggo, Agya, bersama manajer tim Rahmi Kurnia serta pelatih kepala Sun Jay Lee masih berada di Paris.
Mariska Halinda yang dihubungi Tribunkaltim.co mengaku sempat kaget lantaran mendengar suara sirine ambulans berlalu-lalang. Namun rasa kaget itu berubah menjadi panik saat mengetahui bahwa ada serangkaian serangan penembakan dan ledakan bom di Kota Paris.
"Kondisi kita semua lagi tidur itu, terus kaget, dengar kok banyak sirine. Pas lihat berita, ternyata ada kejadian penembakan dan bom bunuh diri. Otomatis langsung panik saat itu," ujar Mariska menjelaskan.
Menurut wanita yang baru saja menyumbang medali emas untuk Indonesia dalam Sea Games 2015 lalu ini mengatakan, saat ini kondisi jalan masih sepi dan hanya nampak beberapa polisi lalu lalang.
Usai mendengar kabar tersebut, atlet asal Kalimantan Timur ini juga mengatakan dirinya langsung dihubungi keluarganya yang cemas. Namun setelah bisa berkomunikasi dengan dirinya, keluarga Mariska merasa sedikit lega.
"Ya keluarga langsung hubungi saya karena cemas, dan saat sudah bisa komunikasi ya sedikit lega, tetapi keluarga pengennya saya cepat pulang saja," ungkap Mariska.
Saat ini Mariska hanya bisa tinggal di kamar hotel bersama anggota tim lainnya. Seharusnya tim Taekwondo Indonesia bertanding hari ini waktu setempat, namun lantaran ada serangkaian serangan teroris maka kemungkinan pertandingan dibatalkan. (*)