Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Ardiansyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Iza Fadri, mengakui telah menerima laporang perihal adu tembak antara anggota Polri dan TNI di Lubuklinggau, sehingga ia langsung berkoordinasi dengan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Purwadi Mukson.
"Ada salah paham. Anggota Siliwangi datang ke wilayah Kodam II tetapi tidak ada koordinasi dengan Kodam II. Jadi anggota Polri tidak mengetahui jika itu anggota TNI. Anggota hanya menerima laporan dari masyarakat jika ada penculikan, makanya anggota bergerak untuk melakukan penangkapan," jelas Iza, Sabtu (15/11/2015).
Dengan kejadian ini, Kapolda Sulsel dan Pangdam Sriwijaya sudah memerintahkan seluruh jajaran menahan diri dan tidak terprovokasi agar kasus ini tak dimanfaatkan pihak yang tak bertanggung jawab.
Baca juga: AKP Arif Sempat Minta Diselamatkan Komandan CPM
"Bukan masalah yang harus dibesar-besarkan dan sudah dikoordinasikan antara pimpinan. Sehingga masalah ini tidak meluas. Saya juga akan ke rumah sakit untuk membesuk dua anggota Siliwangi yang tertembak," beber Iza.
Tak jauh berbeda, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNK Purwadi Mukson yang ditemui di Mako Brimob dalam acara HUT ke-70 Brimob menuturkan memang ada delapan anggota Detasemen Intelijen Kodam Siliwangi masuk wilayah Kodam Sriwijaya tanpa koordinasi sehingga ada salah komunikasi di lapangan.
"Mereka melakukan tugas untuk penangkapan, tetapi memang tidak ada koordinasi sebelumnya. Di Linggau tahu sendiri, banyak senjata api ilegal dan mungkin ada laporan jadi diambil tindakan dari Polri. Anda masuk rumah orang tidak permisi. Jika dilempar, tidak bisa disalahkan. Itu masalahnya," jelas Purwadi.
Dalam insiden Jumat (13/11/2015) malam, dua anggota intel Kodam Siliwangi yang mengalami luka tembak sudah dilarikan ke rumah sakit dan menjalani pengobatan, sedangkan sisa anggota lainnya dikembalikan ke Kodam Siliwangi.
"Seluruh jajaran tidak ada yang terprovokasi, diselesaikan dengan baik-baik. Pangdam II hanya menjaga keamanan agar tetap kondusif. Kasusnya dikembalikan ke Kodam Siliwangi dan semuanya sudah sepakat tidak ada tindakan agar semuanya tetap kondusif," tegas Pangdam Sriwijaya.
Kedua anggota intel Kodam Siliwangi yang mengalami luka tembak sempat dirawat di RS Siti Aisyah Lubuklinggau lalu dirujuk ke RS AK Ganie Palembang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kapolda dan Pangdam sempat membesuk untuk melihat keadaan keduanya, namun awak media yang meliput dilarang masuk ke area rumah sakit dan hanya boleh sampai di parkiran saja.