News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Buru Pemilik Ladang Ganja Seluas 5 Hektar di Ulu Lake

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pohon ganja yang ditemukan Polres Mura, Selasa (17/11/2015). Ladang ganja seluas 5 hektar itu berada di Ulu Lake Desa Sukaraja Kecamatan Karangjaya Kabupaten Muratara.

TRIBUNNEWS.COM, MURATARA - Polres Musirawas Utara menemukan ladang ganja seluas lima hektare di Ulu Lake Desa Sukaraja, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Musirawas Utara.

Kini pihak Polres Musirawas Utara sedang melakukan pengembangan dan pendalaman terkait penemuan tersebut.

Menurut Kapolres Mura AKBP Herwansyah Saidi melalui Kasat Reserse Narkoba Ajun Komisaris Forliamzons, SIP, hasil temuan tersebut sekarang masih tahap pengembangan dan belum bisa dipastikan siapa pelaku penanam ganja tersebut.

"Saat ini memang sedang dilakukan pengembangan, karena ketika dilakukan penggerebekan di lapangan tiga orang pelaku melarikan diri. Namun kami akan berusaha terus melakukan pengembangan guna mengungkap siapa pemilik ladang sebenarnya," ungkapnya saat dijumpai di ruangannya, Rabu (18/11/2015).

Penggerebekan ladang ganja kemarin bukan yang pertama kali dilakukan oleh Polres Mura, karena sebelumnya pihaknya pernah melakukan penggerebekan di Kecamatan Selangit, kemudian kemarin merupakan penggerebekan ladang yang kedua di Desa Sukaraja, Kecamatan Karangjaya.

"Informasi yang kita dapat terkait penggerebekan kemarin merupakan pengembangan dari beberapa kasus yang pernah kita tangani. Mulanya kita agak ragu-ragu kemudian setelah pasti lokasinya baru kita gerebek," ujarnya.

Untuk masalah lokasi yang digerebek kemarin sangat mendukung untuk tumbuhnya tanaman ganja, karena memang lokasinya berbukit-bukit dan kondisi suhu sangat mendukung tanaman yang dilarang tersebut tumbuh.

"Ganja itu tumbuhnya di daerah tropis dengan tingkat kelembaban yang sangat tinggi, jadi tempat-tempat seperti itu sangat mungkin tanaman wajar tumbuh di sana. Meskipun kemarin kemarau panjang tapi itu tidak terlalu berdampak, karena secara lokasi memang sangat cocok," ujarnya.

Untuk itu, secara wilayah masih ada kemungkinan ladang-ladang lainnya yang belum diketahui, karena itu pihaknya akan terus berkoordinasi memantau tempat-tempat yang dianggap rawan penanaman tanaman tersebut.

"Kita menduga hasil tanaman yang digerebek kemarin akan dipasarkan di wilayah sekitaran Linggau dan Mura, hingga Muratara, atau bisa dikatakan untuk pasokan kepentingan lokal, semua terlihat dari tiga kilogram yang sudah siap edar. Karena kalau berdasarkan jaringan Aceh cara pengemasannya sudah beda mereka sudah lebih rapi dan sudah modern," ujarnya.

Kendati demikian ia tidak menampik ladang yang digerebek kemarin kemungkinan ada kaitannya dengan jaringan di Aceh, karena secara bibit bisa dimungkinkan.

"Kemungkinan itu sah-sah saja, karena kita belum tahu pasti dari mana sumber-sumber tanaman tersebut, selain itu bisa jadi juga masalah bibitnya dari lokal karena beberapa wilayah lain selain Muratara juga pernah dilakukan penangkapan," jelasnya. (mg18/TS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini