Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Kepolisian Resor Kota Medan, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pengamanan Pemilukada Kota Medan berbeda dari pemilu sebelumnya.
Kkarena itu Polresta Medan menurunkan 1868 untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Pada masa kampanye berlangsung, polresta Medan menurunkan 1.386 personel guna melakukan pengamanan".
"Sedangkan pada saat pemungutan suara berlangsung pada 9 Desember, diturunkan 1.868 personel yang berasal dari Polresta, Sabhara dan Brimob Polda Sumut serta BKO dari Kodim 02/01 BS sebanyak 100 personil," ujarnya kepada www.tribun-medan.com, Jumat (20/11/2015) petang.
Dia menambahkan, personel yang diturunkan untuk mengamankan Pemilukada Kota Medan mencapai 2/3 jumlah seluruh personel yang ada di Polresta Medan. Meskipun demikian, di Medan tidak ada daerah yang rawan konflik
"Untuk daerah rawan konflik di wilayah Polresta Medan sampai saat ini tidak ada. Namun kami sudah punya beberapa pola pengamanan Pilkada, yakni Pola Aman, Rawan satu dan Rawan dua".
"Hal ini dilakukan sesuai jarak jangkau per TPS disesuaikan dengan kondisi jumlah personil Polresta Medan, dan petugas TPS," katanya.
Ia menjelaskan, pada daerah Rawan satu akan diturunkan dua personel untuk mengamankan satu TPS dibantu dua
PPTPS. Sedangkan, daerah Rawan dua, diturunkan dua personel mengamankan tiga TPS bersama enam PPTPS.
"Saya harapkan PJ Wali Kota menindak secara secara tegas apabila ditemukan PNS yang termobilisasi".
"Kepada Panwaslu gara segera menginformasikan jika terdapat PNS yang termobilisasi, sebab terdapat sanksi jika hal itu terjadi," ungkapnya. (tio/tribun-medan.com).