TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sejumlah pengemudi Go-Jek menyerbu kantor manajemen di Bali, Senin (30/11/2015), setelah Go-Jek memberhentikan 1.400 pengemudinya.
Menurut para pengemudi ini, mereka tidak mengetahui kesalahan masing-masing. Tiba-tiba saja mereka tidak bisa mengaktifkan peralatan yang dipegang masing-masing.
"Teman-teman yang datang ke sini (kantor manajemen), semua kena suspend. Kami tidak tahu kesalahannya tiba-tiba dilakukan suspend sepihak," kata Fatkun, salah satu pengemudi Go-Jek.
Mereka sempat menemui pegawai kantor manajemen Go-Jek yang berada di salah satu ruko Jalan Teuku Umar Barat, tetapi tidak mendapatkan kepastian. Akhirnya, mereka hanya melakukan aksi di depan kantor manajemen sambil menunggu kepastian pihak manajemen untuk memberikan alasan pemberhentian sepihak ini.
"Tadi saya sempat ke atas menemui pegawainya. Katanya ada sekitar 1.400 yang di-suspend, tetapi sepihak," ucap Ahmad.
Salah satu pengemudi juga menyampaikan bahwa sistem yang baru dan belum dimengerti ini membuat kerugian besar bagi mereka yang sudah bekerja sama dengan pihak manajemen Go-Jek.
Dia menolak dikatakan tidak bekerja dengan baik selama ini dan melakukan pemesanan fiktif. Jika ada tuduhan seperti itu, maka pihak manajemen diminta untuk membuktikan dan tidak asal memberhentikan mereka secara sepihak.
Penulis : Kontributor Denpasar, Sri Lestari