Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Antrean panjang kendaraan terlihat jelas di ruas Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/12) sore.
Berbagai jenis kendaraan mengular mulai dari persimpangan Pindad sampai persimpangan Carrefour Kiaracondong dan pengendara hanya bisa memacu kendaraanya di atas 10 kilometer per jam.
Keadaan tersebut tak jarang membuat kesal warga pengguna jalan karena waktu tempuh antara persimpangan Pindad sampai persimpangan Carefour Kiaracondong yang seharusnya cukup lima menit, menjadi 30 menit, terutama saat jam pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Kondisi yang sama tak hanya terjadi di ruas Jalan Ibrahim Adjie saja tapi juga dapat dijumpai di Jalan Buah Batu, Bundaran Cibiru dan sejumlah ruas jalan lainnya Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berencana membangun jembatan layang untuk mengatasi kemacetan di sejumlah titik rawan kemacetan di antaranya ruas Antapani-Jalan Jakarta, Kopo-Buah Batu dan Pasteur.
"Rata-rata tahun depan termasuk Pasteur juga akan diupayakan (jalan layang, red) setelah 10 tahun mangkrak," ujar pria yang akrab disapa Emil di Lapangan Markas Kodam III/Siliwangi, Bandung, Rabu (2/12/2015).
Tak hanya jembatan layang, Emil akan menguoayakan kemacetan yang kerap terjadi di bundaran Cibiru, pasalnya di jam tertentu kendaraan padat merayap, tempat pertemuan arus kendaraan dari Kabupaten Bandung, Terminal Cicaheum, dan Jalan Soekarno-Hatta.
"Di Bundaran Cibiru akan dibangun underpass," imbuh Emil singkat.
Salsabila Bilqis (26), warga Jalan Sekejati, Kecamatan Kiaracondong, mendukung rencana Emil tersebut, selain jalan layang dapat mengurangi kemacetan, jalan di Kota Bandung juga bertambah.