News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Panitia Konggres Nasional HMI Minta Polisi Tangkap Provokator

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Panitia Nasional Kongres (Panasko) HMI ke 29 Fat Haryanto meminta polisi mengambil tindakan tegas dengan menangkap provokator yang menyebabkan kerusuhan di lokasi kongres di Gedung Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Jum'at (4/12/2015) dini hari tadi.

Menurutnya gesekan terjadi karena adanya pihak-pihak yang memprovokasi hingga terjadi bentrokan dan pengrusakan fasilitas gedung.

"Gesekan itu bermula dari pembahasan kriteria kandidat PB HMI. Saat itu ada kawan-kawan di luar peserta yang menerobos masuk, " terangnya pada Tribunpekanbaru.com.

Dijelaskannya, kekisruhan mulai terjadi saat presedium akan membacara kriteria kandidat PB HMI.

Namun pembacaan tersebut diprotes sebagian mahasiswa yang akhirnya berujung pengrusakan fasilitas kongres seperti meja, kursi serta kaca di dalam gedung.

"Sejak awal saya sudah sampaikan jika semua kandidat harus legowo. Siap menang dan siap kalah. Kami usahakan kongres bisa menghasilkan keputusan dengan baik, " terang Fat.

Rencananya hari ini akan dilaksanakan pleno IV atau pleno terakhir.

Artinya hari ini akan dilakukan pemilihan ketua PB HMI untuk masa periode dua tahun kedepan.

"Sudah mulai mengerucut. Tinggal 10 sampai 15 kandidat saja. Kami akan usahakan bisa diselesaikan malam ini, " terangnya.

Fat juga menyampaikan permintaan maaf atas beberapa kejadian kerusuhan dan pengrusakan selama kongres berlangsung.

"Kami meminta maaf pada masyarakat Riau, Pekanbaru khususnya atas beberapa peristiwa yang terjadi, " ujarnya

Terpisah, peserta kongres perwakilan dari Jateng/DIY Khusnul Imanuddin mengkhawatirkan kejadian serupa bisa terjadi saat pemilihan nanti.

Pasalnya gesekan akan lebih kuat saat kepastian terpilihnya ketua umum PB HMI.

"Pastinya gesekana akan lebih kuat saat pemilihan. Karena itu saya berharap pengamanan lebih diperketat," terangnya.

Khusnul juga menjelaskan bahwasanya timbulnya konflik-konflik internal kongres juga dipengaruhi oleh kejenuhan peserta.

Pasalnya tidak ada suasana yang bisa mencairkan di tengah agenda sidang yang padat.

Selain itu, komunikasi dengan panitia juga tidak berjalan dengan baik.

"Kadang peserta sudah masuk kedalam ruangan sidang namun presedium tidak ada. Begitu juga sebaliknya. Jadi kawan-kawan kan jenuh, " terangnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini