News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akrabnya Martunis dan Ronaldo Junior Saksikan Real Madrid Berlaga di Bernabeu

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Remaja asal Aceh, Martunis (18) mendapat kohormatan saat menyaksikan Real Madrid membantai Getafe dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Kota Madrid, Spanyol, Sabtu (5/12/2015) malam.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Hadi

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH  -  Remaja asal Aceh, Martunis (18) mendapat kohormatan saat menyaksikan Real Madrid membantai Getafe dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Kota Madrid, Spanyol, Sabtu (5/12/2015) malam.

Remaja yang selamat dari amukan tsunami 26 Desember 2004 itu menyaksikan pertandingan kandang Los Blancos di ruang VVIP bersama anak Cristiano Ronaldo, yaitu Cristiano Junior.

Dalam duel pada matchday ke-14 ini, Madrid meluluhlantakkan Getafe, 4-1.

Martunis ikut menyaksikan gol Ronaldo di menit 38.

Kali ini Trio BBC kompak mencetak gol melalui Karim Benzema di menit 4, menit 16 dan Gareth Bale menit 35.

Getafe mencetak gol hiburan melalui Alexis.

Kini Martunis sedang berlatih di klub Sporting Lisbon, Portugal.

Kakak asuh Martunis di Aceh, Munawardi Ismail kepada Serambi mengatakan, ini pertemuan pertama Martunis dengan anak kandung ayah angkatnya Cristioano Ronaldo.

Dalam pertemuan itu, Cristiano Jr mengakui tahu tentang Martunis yang sudah berteman 11 tahun dengan ayahnya.

Melihat Martunis, Cristiano Jr langsung terlihat akrap.

Bahkan anak Ronaldo mau berfoto dengan Martunis sambil tersenyum.

Tangan kiri berada di bahu Cristiano Jr yang sedikit menunduk.

Martunis memakai jaket klub Sporting Lisbon. Sedangkan Cristiano Jr memakai baju bermotif putih dan hitam.

“Eu sei quem tu es, Tu es amigo do meu pai,” kata Ronaldo Jr dalam bahasa Portugis. Bila diterjemahkan berbunyi “Saya tahu kamu, sebab kamu adalah sahabat dekat ayahku.”

Seperti disampaikan Munawardi yang mengutip informasi dari Martunis, usai pertandingan dia juga bertemu lagi dengan sang idola.

"Tapi waktunya singkat, karena Ronaldo dikerumuni fans Madrid, apalagi bertemunya di tempat parkir mobil," ceritanya.

Martunis meminta waktu sejenak dalam pertemuan singkat tersebut.

Namun, karena situasi sibuk dan padat pendukung, maka CR7 bilang dalam bahasa Portugis.

"Saya minta maaf sahabatku, kita tidak bisa bicara di sini. Kamu hanya bicara dengan asisten aku, Marissa. Nanti dia yang akan berbicara dengan aku apa yang kamu bicarakan." Kata Ronaldo.

Ronaldo juga bertanya tentang kabar Martunis selama ini apakah baik atau tidak.

"Saya jawab dalam bahasa Portugis, ‘sim’ yang artinya baik dalam bahasa kita," ujar Martunis lagi.

Karena CR7 juga berbicara dalam bahasa yang sama.

Kemudian cerita Martunis, asisten Ronaldo, Marissa Mendes mendekatinya dan kemudian menanyakan, ada rencana liburan ke mana pada akhir tahun ini.

"Saya jawab tidak ada, karena saya tinggal di akademi, di Lisbon," jawab Martunis yang kelahirtan 2 Mei 1997 di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.

Martunis mengatakan dirinya ingin bersama sang superstar. "Ok, tak masalah, nanti saya yang akan minta izin ke akademi untuk kamu supaya bisa jalan ke Madrid," ujar anak pasangan Sarbini dan almarhum Salwa.

Sebelumnya Martunis berangkat ke Madrid Spanyol pada Jumat (4/12) pagi bersama dua staf Sporting Lisbon, yaitu Jose Quintala dan Pedro Batista.

Mereka menginap di Hotel Aitana, yang dekat dengan Stadion Santiago Bernabeu. Martunis akan kembali ke Portugal pada pukul 14.00 Minggu (6/12) waktu setempat.

Seperti diketahui, kehidupan Martunis mulai menarik perhatian kala bertahan hidup 21 hari usai tsunami hingga ditemukan warga pada 15 Januari 2005.

Ia diserahkan kepada kru televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Ketika itu memakai seragam timnas Portugal bernomor punggung 10 milik Rui Costa.

Martunis bertahan di atas pohon mangrove dengan kostum tersebut.

Dalam sekejap, gambar dan kisah Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal beredar luas di sejumlah stasiun televisi Eropa dan terkenal di Benua Biru itu.

Dinilah nasibnya berubah hingga diundang Federasi Sepak Bola Portugal pada Juni 2005.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini