Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Orang tua murid di Nunukan memprotes soal ulangan semester tahun pelajaran 2015/2016 yang dinilai mengandung unsur pornografi.
Soal Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk murid kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah itu dinilai tak pantas diberikan kepada anak-anak yang masih belum faham tentang perilaku seksual.
"Ini tidak baik untuk anak. Ini sudah pornografi. Masih anak kelas lima, kenapa sudah diajarkan begini?" protes salah satu orang tua murid, Selasa (8/122/2015).
Soal ujian yang diadakan Selasa ini setidaknya memuat lima sampai enam soal yang dianggap tidak pantas untuk anak SD/MI.
"Kalau saya lihat ini, paling tidak lima soal mengandung pornografi," katanya.
Dicontohkan, pada soal nomor 24 yang dibuat Kelompok Kerja Guru Penjas Orkes Kabupaten Nunukan ini, para murid diberikan pertanyaan: yang bukan perilaku pelecehan seksual dibawah ini adalah, dengan memberikan pilihan a. Menonton film dewasa, b. Meraba organ seksual orang lain, c. Mencolek-colek tubuh lawan jenis dan d. Memegang dengan sengaja organ seksual orang lain.
"Ini sudah bukan soal Penjaskes. Ini soal lain sudah. Tidak ada hubungannya dengan Penjaskes," katanya.
Pihaknya berharap agar soal-soal seperti ini menjadi evaluasi, sehingga kedepan tidak lagi diberikan kepada murid SD yang belum faham soal perilaku seksual.
"Kami orang tua keberatan dengan soal seperti ini," katanya.