Laporan wartawan Tribun Batam, Alvin Lamaberaf
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pengawasan keluar masuknya barang melalui mobil ekspedisi di pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Provinsi Kepri oleh petugas Bea dan Cukai, pegawai ASDP dan Polisi selama ini terlihat asal-asalan.
Seperti yang terlihat pada Minggu (13/12/2015).
Sebuah mobil ekpedisi yang diduga bermuatan sembako, minuman, rokok dan barang elektronik kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang melewati pelabuhan Telaga Punggur ke Tanjung Uban tidak dilakukan pemeriksaan serius oleh petugas BC.
Tidak hanya lemahnya pengawasan keluar masuknya barang.
Tetapi penyeberangan kendaraan sepeda motor dan mobil yang tidak melengkapi surat-surat juga dibiarkan petugas.
Para pengendara seenaknya membayar karcis dan uang lainnya terhadap oknum polisi dan pegawai ASDP yang bertugas di pelabuhan.
Kepala kantor Bea dan Cukai tipe B Batam, Nugroho Wahyu Widodo via telepon mengatakan, pengawasan keluar masuknya barang dari Batam melalui pelabuhan ASDP Telaga Punggur berdasarkan manifest yang diajukan ekpedisi terhadap kantor BC di Batu Ampar.
Sehingga petugas BC yang berada di lapangan tinggal mencocokkan manifest tersebut dengan barang yang dimuat ekpedisi.
"Pengawasan hanya berdasarkan manifes yang diajukan ekpedisi di kantor BC Batam. Petugas tinggal cocokan saja," Kata Nugroho Minggu (13/12/2015).
"Pengawasan dilakukan berdasarkan manifes. Kalau ekpedisi membawa barang diluar manifes maka dapat diketahui melalui intelijen kami dan akan dilakukan pembongkaran," kata Nugroho.
Kata Nugroho, seluruh barang yang keluar dari Batam dilakukan pungutan Bea Masuk dan pajak impor yang diawasi petugas seksi penindakan dan di backup seksi intelijen.
Selain itu terbatasnya personil dan sumber daya manusia, pihaknya menerapkan manajemen resiko untuk melakukan pengawasan.
"Personil BC terbatas sehingga seluruh pegawai ditugaskan untuk mengawasi wilayah Batam 24 jam," katanya.
Sementara itu, Jono pedagang di pelabuhan ASDP mengatakan, biasanya petugas dan aparat di pelabuhan ASDP Punggur jarang melakukan pemeriksaan barang yang dimuat truk ekpedisi. Kadang barang yang dimuat over kapasitas.
"Truk ekpedisi yang over kapasitas tidak ditegur dan diperiksa. Motor dan mobil pribadi kalau surat-surat tak lengkap lewat saja," ujar Jono.