TRIBUNNEWS.COM - Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi peternak di kampung halamannya di Desa Sragi, Banyuwangi, Apriliawan Hadi mencoba mencari solusi alat yang bisa mengatasi masalah klasik yang dihadapi peternak.
Yakni, susu yang tak bertahan lama dan kandungan bakteri patogennya yang bisa menyebabkan penyakit bagi yang mengkonsumsinya.
Hadi pun terpikir untuk menciptakan alat pasteurisasi. Akhirnya pada 2007, pria kelahiran 21 April 1989, ini mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian melalui Program Kreatif Mahasiswa (PKM).
Akhirnya Hadi berhasil menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE).
Melalui CV Inovasiana Anak Negeri, Hadi membuat mesin LE menjadi dua jenis berdasarkan kapasitasnya, yakni kapasitas 20 liter dan kapasitas 1,2 ton.
Mesin inovasi Hadi sudah diproduksi dan laku terjual 50 unit untuk mesin LE berkapasitas 20 liter dan 3 unit untuk LE kapasitas 1,2 ton.
Tidak berhenti sampai proses pasteurisasi saja, penelitian Hadi terus berkembang hingga pada pembuatan keju dan yoghurt yang masih terintegrasi dengan mesin LE buatannya itu.
Dengan kehadiran alat LE membawa harapan baru bagi peternak.
Pasalnya, dengan metode kejut listrik hasil susu perah bisa bertahan lebih lama serta kandungan protein dan gizi dalam susu segar hasil perahan peternak tetap terjaga.
Dia masuk nominasi penerima apresiasi Satu Indonesia yang digagas Astra. (*)