Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Orangutan Joss tertekan karena merindukan induknya. Yayasan Inisiasi Alam dan Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan BKSDA mengevakuasi Joss dari warga Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Selasa (5/1/2015).
Orangutan yang dipelihara kurang lebih selama dua tahun oleh Dayat ini memperlihatkan perilaku yang tidak normal. Dayat membeli Joss dari pemilik sebelumnya karena menelantarkan dan tak memeliharanya secara baik.
“Joss memeluk dirinya sendiri karena ia mungkin merindukan kontak fisik yang ia dapatkan dari ibunya,” ungkap Jacklyn Eng, dokter hewan di Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan YIARI pada Kamis (7/1/2015)
"Dia bertingkah abnormal karena stress, terkadang berjalan dan memukulkan kepalanya ke lantai. Ini menyedihkan,” sambung Jacklyn kepada Tribun Pontianak.
Joss adalah orangutan pertama yang diselamatkan YIARI pada 2016. Sepanjang 2015, lembaga ini menyelamatkan tidak kurang dari 44 orangutan.
Direktur Program YIARI Ketapang, Karmele Sanchez, mengungkapkan saat ini sudah ada 99 orangutan di pusat penyelamatan YIARI.
Merehabilitasi Joss adalah upaya yang ditempuh YIARI untuk mengembalikannya ke alam bebas, sama sepertI proses rehabilitasi orangutan lainnya, tapi akan memakan waktu.
Orangutan ini memerlukan waktu panjang untuk mempelajari keterampilan bertahan hidup di alam liar. Sementara di lokasi rehabilitasi, orangutan dituntun pulih dari trauma psikologis.
"Kami benar-benar berharap akan lebih banyak orang yang membantu kami untuk menyelamatkan orangutan sebelum terlambat,” beber wanita kelahiran Bilbao, Spanyol ini.