Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengamat sosial Universitas Sumatera Utara, Agus Suriadi, mengatakan maraknya peredaran narkoba serta lokalisasi di Kampung Kubur, Medan Petisah, sudah ada sejak 1970-an.
"Mulanya, pada 1970-an diawali lokalisasi prostitusi murah di pinggir Sungai Babura. Kemudian, semakin berkembang adanya penyediaan narkoba seperti ganja, namun kini terus berkembang sebagai lokasi peredaran narkoba dan perjudian," kata Agus saat dihubungi Tribun Medan pada Sabtu (9/1/2016).
Peredaran narkoba sudah berlangsung selama lima generasi di Kampung Kubur mulai 1970-an, 1990-an dan 2000-an dan kini namanya identik sebagai kampung narkoba.
"Dulunya di Kota Medan maraknya prostitusi berada di pinggir sungai. Jadi prostitusi kawasan Kampung Kubur berada di pinggir Sungai Babura dan terkenal murah. Sejarahnya, memang peredaran narkoba sangat variatif," beber dia.
Kepala Bagian Operasional Polresta Medan, Komisaris Polisi Hamam Wahyudi, mengatakan para personel yang ditugaskan menduduki Kampung Kubur berjaga setiap hari di berbagai titik.
"Kalau dari Polri ada 50 personel yang akan diturunkan untuk menduduki Kampung Kubur. Penempatan personel dibagi pada empat titik atau objek untuk bebaskan Kampung Kubur dari narkoba dan perjudian," katanya Hamam saat dihubungi terpisah, Sabtu.
Dari 50 personel dibagi tiga regu untuk mengamankan tiga pos, dibantu personel Dandim 02/01 BS dan Satpol PP Pemerintah Kota Medan.