Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Ahmad Sidik.
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Angin kencang berputar di atap rumah warga, dedaunan hijau di depan rumah tampak terguncang, langit mendung disertai awan hitam membuat warga berlarian.
Atap yang terbuat dari seng berterbangan.
Beberapa warga yang sedang berkumpul meneriakkan takbir "Allohu Akbar".
Warga yang berada di atas lantai dua baik di masjid maupun di rumah berlarian keluar.
Itulah gambaran di Jalan Sepaku Margasari Balikpapan Barat saat aparat keamanan memindahkan barang barang dari rumah tersangka pembunuhan, Yudha.
Kejadian angin puting beliung yang berada di lokasi pemindahan barang milik keluarga Yudha bersamaan ketika anggota Polsek Balikpapan Selatan, Aiptu Senu Fachruddin membawa sebuah plastik yang berisi minyak.
Plastik tersebut saat dibawa keluar dari rumah bersamaan angin puting beliung menerjang depan rumah tersangka.
"Itu tadi minyak, kami tidak tahu dimana minyak itu ditaruh dalam rumah, pemilik rumah melarang kami masuk ke kamar," ungkap Senu.
Warga sekitar mengatakan di dalam rumah tersangka terdapat pesugihan.
Angin yang bertiup kencang merupakan bentuk ditinggalnya pelaku oleh sesembahannya.
"Itu ditinggal sudah, minyaknya sudah dikeluarkan. Pasti ketakutan ditinggal guru, makanya angin kencang datang," ungkap AW, warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya.
Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Supriyanto membantah adanya bentuk pesugihan di dalam rumah tersangka.
Untuk membuktikan hal tersebut pada saat pemindahan barang dilibatkan juga warga, lurah, camat, dan aparat pengamanan lainnya.
"Tidak ada pesugihan, hal itu tidak benar. Kami bersama aparat pengamanan lainnya sudah mengecek ke dalam rumah. Untuk itulah aparat pengaman lainnya dilibatkan," ungkap Kompol Supriyanto.