Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, TAMANSARI - IY, istri Afif, terduga pelaku teror Sarinah, Jakarta Pusat berjanji kepada Pupud pemilik kontrakan, bahwa suaminya akan kembali lagi hari Minggu.
"Kamis sore setelah kejadian ledakan bom di Sarinah saya temuin IY, istrinya Afif. Saya tanya, kemana suaminya. Wanita itu menjawab suaminya baru kembali hari Minggu dan akan menemui saya," ujar Pupud kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/1/2016).
Pupud mengatakan, Afif bersama istrinya IY, mengontrak rumah sejak Rabu (13/1/2016) atau sehari sebelum aksi teror bom di Sarinah, Jakarta Pusat.
"Pas kejadian, saya online di kantor, dan setelah kejadian ledakan bom hari Kamis, saya curiga dan langsung ke sini magrib dan ketemu dengan istrinya," katanya.
Dia merasa curiga karena saat pertama kali menempati kontrakan, IY tidak bersama suaminya.
Sementara, untuk mengontrak di tempatnya harus melapor bersma suami.
Lalu, keesokan harinya pascateror bom, IY dan anaknya sudah tidak ada di kontrakan.
"Kata penjaga kontrakan saya, Pak Nano katanya ada yang datang hari Minggu. Terus hari Selasa ada yang telepon ingin lihat kontrakan, terus Rabunya mereka pindahan sambil nyerahin fotokopi surat nikah," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim gabungan Densus 88 menggeledah sebuah kontrakan yang ditempati Afif dan istrinya di Gang Masjid, Kampung Sukamanah, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/1/2016) pagi.
Pantauan TribunnewsBogor.com, anggota Gegana bersama petugas Polres Bogor tiba di lokasi pukul 09.30 WIB.
Mereka langsung menyebar mengelilingi kontrakan yan berada di paling pojok di dalam area kontrakan.
Sebanyak sepuluh anggota dikerahkan untuk menyisir area dalam kontrakan.
Sementara di luar area kontrakan, anggota Polres Bogor bersenjata juga berjaga-jaga.
Garis polisi dipasang di depan kontrakan milik Pupun yang lokasinya berada di dalam jalan kecil.
Tampak kerumunan warga sekitar lokasi sambil mengabadikan gambar lewat telepon genggam.
Tampak raut resah dan cemas dari warga saat proses penggeledahan berlangsung.
"Emang yang ngontrak disini teroris?," tanya seorang warga ke tetangganya sambil berbisik.(*)