News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Gafatar

Kejanggalan Pengikut Gafatar: Tak Puasa Ramadan dan Ogah Nikah di KUA

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto pernikahan Mardiah dan suaminya, Muhammad, yang pada 2015 lalu menghilang setelah bergabung dengan Gafatar. Foto diambil pada Senin (19/1/2016). Perempuan sebelah kanan adalah Sri Wulandari, yang juga menghilang bersama suaminya setelah bergabung dengan Gafatar.

Orangtua Mardiah menunjukkan sisa dokumen Gafatar dari tas milik menantunya, Muhammad, suami Mardiah. Sunadi berharap Mardiah kembali ke rumah. Foto diambil pada Senin (18/1/2016). TRIBUN JAMBI/DEDI NURDIN

"Bahkan waktu anaknya lahir sampai dia pergi, tidur dengan saya kakeknya. Dia (Muhammad) tidak pernah mengurus," imbuh Ketua RT 16 Desa Kasang Pudak, Muaro Jambi ini.

Muhammad pun tampak jarang bergaul dengan tetangga. Sunadi paling heran karena Muhammad tak secuil pun menyentuh ayam atau ikan hasil pancingannya.

"Kalau Diah, pas suaminya tidak ada dia makan. Suaminya tidak mau makan ikan yang saya pancing dan masak. Alasannya tidak boleh, tapi kalau yang kasih kawannya sesama Gafatar dia makan juga," ujar Sunadi.

Baca juga: Dua Warga Muaro Jambi Menghilang Setelah Aktif di Gafatar

Pria 64 tahun ini tak tega melihat anak perempuannya hanya makan sekali dalam sehari, itu pun tanpa lauk daging dan parahnya lagi, Diah yang dulu alim dan suka beribadah menjadi berubah.

Diah yang sejak sekolah madrasah rajin salat dan puasa mulai meninggalkan kewajibannya dan segala perubahan itu muncul setelah Diah bergabung dengan Gafatar.

"Mengajipun tidak pernah lagi. Terakhir saya lihat anak saya sebelum dia hilang jilbabnya dilepas, biasanya subuh dia rajin mengaji tapi tidak pernah lagi. Itu yang bikin saya sedih," kata Sunadi.

Mardiah dan Sri Wulandari adalah dua warga Desa Kasang Pudak, Kabupaten Muaro Jambi, yang diduga kuat menghilang ikut bersama suaminya sejak Agustus 2015 lalu.

Hingga kini tak ada kabar dari keduanya, bahkan pihak keluarga berharap pemerintah bisa segera menemukan anggota keluarga mereka.

"Saya berharap supaya anak saya cepat ketemu, kalau bisa tolonglah dibantu anak saya supaya bisa pulang dan kumpul sama keluarga lagi. Kami sudah cari kemana-mana, sudah tanya keluarga tapi tidak ada," kata Sunadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini