Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tak butuh waktu lama tanaman hias dengan median lumut hasil karya Faldi Adi Sajana (22) dan Anwar Imannurdin (22), melejit di pasaran.
Selama dua bulan menekuni bisnis boneka lumut, ia meraup omzet puluhan juta rupiah.
"Itu dari hasil penjualan setiap ikut-ikut event pameran. Setiap event kadang kita dapat Rp 3 juta-Rp 4 juta. Belum lagi pemesanan dari media sosial. Palin besar kami dimintai mendesai panggung dengan lumut yang ditanami bunga. Nilainya bisa sampai Rp 10 juta karena sekaligus desainnya," kata Faldi kepada Tribun di kediamannya di Jalan Sukagalih No 58, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).
Diakui Faldi, hasil karyanya kerap diikutsertakan kegiatan yang diselenggarakan sejumlah komunitas di Kota Bandung.
Di antaranya kegiatan komunitas seribu kebun, agri market Cikapundung, dan lainnya.
Bahkan ia pun menjadi peserta event bulanan yang digelar komunitas organik di Indonesia di Kemang, Jakarta. Menurutnya, Kemang merupakan pasar yang luar biasa untuk memasarkan boneka lumutnya.
"Yang cukup mempengaruhi itu lewat media sosial. Waktu itu sangat dahsyat dampaknya ketika saya posting boneka lumut bersama SBY dan Ibu Ani. Ibu Ani ikut ngelikes postingan saya, hampir sekitar 500 lebih akun instagram ikut nge-likes. Mulai banyak yang tanya dari situ," kata Faldi.
Faldi mengatakan, hasil kerajinan tangan miliknya itu dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Setiap itemnya ia jual Rp 65 ribu sampai Rp 75 ribu tergantung bentuknya.
Ada yang menggunakan dasar pot atau tatakan dan ada yang menggunakan kaki buatan.
"Pernah waktu saya pameran di Kemang, anak Bunga Citra Lestari tertarik dengan boneka lumut. Dia juga beli satu untuk anaknya," kata Faldi.
Usaha itu sempat dilakoninya bersama lima rekan lainnya. Namun kelima rekannya kini tengah sibuk dengan urusan kampusnya masing-masing. Ada yang tengah menempuh KKN dan ada yang sedang menyusun skripsi.
"Terakhir kami ikut festival bunga dan buah nusantara 26-28 November 2015 di Bogor yang dihadiri Presiden Jokowi. Setelah itu kami berkomitmen untuk istirahat. Cuman kalau ada orderan saya yang garap. Itu juga pemesanan seminggu sebelum pengiriman," ujar Faldi. (*)