Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Tangis seketika pecah ketika mobil ambulan yang membawa jenazah M Ikrar Prima alias Feri (27) sampai di rumah sakit Bhayangkara, Pekanbaru, Rabu (27/1/2016) malam.
Feri merupakan korban yang tewas dari insiden tersengat aliran listrik tegangan tinggi di Desa Pantai Raja Kecamatan Penghentian Raja Kabupaten Kampar Rabu sore.
Selain Feri dua rekannya juga mengalami luka bakar dan dirawat dirumah sakit Syafira Pekanbaru.
Sejak mengetahui tewasnya Feri, pihak keluarga sudah menunggu di rumah sakit Bhayangkara.
Pantauan Tribunpekanbaru.com, puluhan keluarga ini tampak saling berkomunikasi satu sama lain.
"Tadi saya mendapat informasi bawah Feri tersentrum dan meninggal dunia. Selain itu dua kawannya juga ikut tersentrum dan pingsan, "terang salah seorang keuarga korban, Ruli.
Almarhum Feri selama ini bekerja di sebuah usaha penyewaan tenda.
Pada hari naas itu ada pekerjaan memasang tenda di Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar.
Berdua dengan rekannya Feri kemudian memasang tenda seitar pukul 16.00 WIB.
Namun ketiganya terpental setelah tersengat aliran listrik tegangan tinggi yang menyentung ujung dari besi tenda.
"Rencananya keluarga tidak ingin lagi divisum. Jenazahanya langsung dibawa, "ujar Ruli.
Satu orang tewas dan dua lainnya pingsan dengan luka bakar akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi di Desa
Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, Rabu (27/1/2016) sore kemarin.
Ketiganya diketahui tersengat listrik saat memasang tenda untuk pesta pernikahan.
Korban tewas bernama M Ikrar Prima alias Feri (27) warga Kulim Pekanbaru.
Sedangkan dua rekannya yang mengalami luka bakar yakni Syamsul Bahri (35) warga Asahan Sumatera Utara
serta Edi Harianto (45) warga Kulim Pekanbaru.
Jasad Feri langsung dibawa kerumah sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk selanjutnya dijemput pihak keluarga.
Sedangkan perawatan Syamsul dan Edi dilakukan di rumah sakit Syafira Pekanbaru. (*)