Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pasien demam berdarah di Rumah Sakit Umum Pusat Kandou Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, sampai Februari 2016 mencapai 47 orang.
Direktur Utama RSUP Kandou Malalayang, Maxi Rondonuwu, mengatakan pasien DBD meningkat dari hari ke hari.
"Mungkin Maret akan mengalami peningkatan. Kalau dilihat, pasien DBD terbanyak yang dirawat. Hampir semua kecamatan di Kota Manado. Selanjutnya Di daerah Minahasa Selatan dan Minahasa Utara," ujar Rondonuwu kepada Tribun Manado, Rabu (3/2/2016).
Menurut dia, secara epidemiologi, penyebaran penyakit ini sudah masuk kejadian luar biasa, karena pada periode yang sama di tahun lalu tidak terjadi seperti tahun sekarang.
Rondonuwu merinci 47 pasien terdiri dari 35 pasen terkena Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) dan 12 pasien terkena Dengue Shock Syndrome (DSS).
Aisya Tondelilis satu dari sekian orangtua pasien yang merawat anak pertamanya, Marsya Pade (6) di RSUP Kandow Malalayang.
"Waktu itu saya panik anak saya panas dan muntah-muntah. Kami langsung membawa ke rumah sakit dan kata dokter terkena DBD. Untung saya cepat membawa ke rumah sakit," cerita Aisya.
Di Ruang Irina E, selain Marsya, terdapat puluhan anak-anak lain yang menjadi pasien DBD dan kebanyakan mereka berusia di bawah 10 tahun.