Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sejak dua bulan lalu penderita demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti di Kota Palembang meningkat.
Pantauan Sriwijaya Post di Rumah Sakit Khadijah, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, dua kamar kelas tiga dipenuhi pasien akibat terjangkit DBD yang dominan anak-anak.
Lia, seorang ibu pasien mengatakan anaknya, Farid, sudah dirawat sejak tiga hari lalu. Mulanya ia tidak menduga buah hati tercintanya itu bakal terkena DBD.
Ia merasa yakin lingkungan sekitar terutama di rumahnya bersih karena jauh sebelum penyakit itu berkembang belakangan ini, Lia sudah mencegah lokasi yang bakal ditempati nyamuk.
"Saya yakin DBD nya bukan di rumah, karena sudah kita persiapkan sejak dini. Namanya juga anak-anak jadi kita tidak terpantau apakah dia bermain di dekat rerumputan ataupun yang rentan terkenda DBD," kata Lia pada Rabu (3/2/2016).
Gejala awal yang diderita bocah kelas dua sekolah dasar itu umumnya seperti demam biasa, hanya panas dan sedikit batuk, namun lama kelamaan muncul bintik-bintik merah yang menandakan seseorang terkena gejala penyakit DBD.
"Awalnya demam biasa, setelah itu baru muncul bintik-bintik merah. Pas dirujuk ke sini memang betul terkena DBD," sambung Lia.
Kepala Catatan dan Pelaporan Rekam Medis RS Situ Khadijah, dr Maysaroh, mengatakan saat ini pasien penyakit DBD meningkat dan angkanya tidak sginifikan, sehingga belum termasuk kejadian luar biasa seperti di beberapa kabupaten atau kota di lainnya di Sumsel.
"Sejak dua bulan belakang untuk DBD memang ada peningkatan, penyakit tersebut umumnya menerpa anak-anak. Bisa dilihat beberapa ruangan dipenuhi oleh anak-anak," ujar Maysaroh.