Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bakti (40) kritis setelah perutnya ditembak petugas gabungan Polres Tapanuli Selatan dan TNI Angkatan Darat (AD).
warga Pasar IV Marelan ini dan keempat rekannya telah menembaki petugas Satuan Lalu Lintas Polres Tapanuli Selatan yang tengah menggelar razia rutin.
Kasatreskrim Polres Tapanuli Selatan, AKP Jama Kita Purba, mengatakan kasus penembakan bermula saat petugas gabungan polisi dan Detasemen Polisi Militer setempat menggelar razia di Jalan Lintas Sumatera Nabundong, Padang Lawas Utara.
Ketika itu, Bakti dan rekan-rekannya melintas menumpang mobil Suzuki Carry warna putih nomor polisi BK 1650 tanpa seri.
Dinilai mencurigakan, petugas Satlantas Polres Tapanuli Selatan dan Denpom setempat menyetop kendaraan tersebut, tapi tiba-tiba Bakti dan rekan-rekannya menembaki polisi menggunakan revolver.
"Setelah menyerang anggota lalu lintas, mereka kabur ke arah Gunung Tua. Saat itu, sempat terjadi kejar-kejaran antara kami dan pelaku," ungkap Jama pada Kamis (4/2/2016) sore.
Setibanya di Desa Sigama, Kecamatan Padang Bolak, mobil para pelaku oleng dan masuk ke dalam selokan. Saat itu petugas menembaki mobil Bakti dan teman-temannya.
"Yang di dalam mobil awalnya ada lima orang. Dua orang kami amankan atas nama Bakti dan Heri Sugianto (40) warga Pasar V Marelan. Sementara tiga orang lainnya berhasil kabur," beber Jama.
Bakti yang terkena luka tembak, kondisi kritis dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Gunung Tua, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan untuk menjalani operasi.
"Barang bukti yang kami amankan berupa satu pucuk senjata api, satu buah sangkur, tiga butir amunisi dan tiga buah kunci leter T. Dari dalam mobil juga ditemukan kunci sepeda motor, pakaian loreng TNI dan baret warna cokelat," beber Jama.
Ia mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi apabila melihat keberadaan tiga pelaku yang kabur dalam kondisi luka-luka, lantaran mobil yang mereka tumpangi oleng dan masuk ke dalam selokan.