TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan resmi naik tingkat dari tipe C ke tipe B ditandai dengan penandatanganan prastasti oleh Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (AU) II Marsekal Dody Trisunu di Makolanud Tarakan, Rabu (3/2/2016).
Marsekal Dody mengungkapkan dengan naik tingkat menjadi tipe B, berarti sarana dan prasarana operasi di Lanud Tarakan akan dilengkapi. Mulai dari appron atau parkir pesawat, base operation hingga shelter untuk pesawat-pesawat tempur.
"Untuk appron pesawat pembangunannya sudah selesai hanya perlu ditambah lagi. Begitu pula dengan base operation masih dalam proses pembangunan. Sedangkan shelter pesawat tempur rencananya dalam waktu dekat ini akan kita bangun, termasuk dengan personel TNI AU akan kita tambah," ucapnya.
Dody mengatakan, meskipun Lanud Tarakan saat ini telah menjadi tipe B, bukan berarti pesawat-pesawat tempur yang dimiliki TNI AU dapat menetap di Lanud Tarakan.
Pasalnya Lanud Tarakan ini bukan lanud induk, melainkan lanud operasi.
"Karena Lanud Tarakan ini bukan lanud induk, sehingga nantinya pesawat-pesawat tempur ini secara bergantian saja datang ke Lanud Tarakan dengan menggelar operasi gabungan yang selama ini kita lakukan di deerah perbatasan," ucapnya.
Menurut Dody, di komando operasi TNI AU II ada tiga lanud induk, yakni Lanud Abdurahman Saleh di Malang, Lanud Iswahyudi di Madiun dan Lanud Sultan Hasanuddin di Makassar. Di tiga lanud inilah pesawat-pesawat tempur TNI AU ditempatkan.
"Jadi kalau ada pelanggaran wilayah udara di perbatasan Ambalat akan terdeteksi oleh Satuan Radar 225 Tarakan. Sehingga pesawat asing yang masuk ke perbatasan Indonesia, yah kita peringatkan untuk keluar. Apabila tidak mau yah, kita paksa turun dengan menggunakan pesawat tempur kita yang ada di lanud induk, seperti dilakukan beberapa waktu lalu di Lanud Tarakan ini," ungkapnya.
Arti Hujjatul Islam, Gelar yang Diberikan kepada Imam Al Ghazali dan Ibnu Taimiyah Ulama Besar Islam
Soal Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Chapter 2 Unit 1 My Favorite Food Halaman 59 - 60
Dody menambahkan, ada tiga pelanggaran pesawat asing masuk ke wilayah Indonesia. Pertama, karena menghindari cuaca, kedua karena keterbatasan pesawat dan ketiga dilakukan secara sengaja.
Utuk mengusir pesawat asing tersebut pihaknya melakukan peringatan agar pesawat asing keluar dari batas wilayah Indonesia.
"Kalau diperingati masih tidak mau juga yah kita paksa turun," katanya. (jnh)