TRIBUNNEWS.COM, MITRA - Gunung Api Soputan yang berada di perbatasan Minahasa Tenggara (Mitra) dan Minahasa Selatan kembali meletus.
Debu vulkanis dilaporkan hingga ke Ratatotok, yang berbatasan dengan Bolaang Mongondow Timur.
"Iya dari tadi malam, abu turun di sini. Ini pagi masih ada debu, walau tipis," ujar Pudin, warga Ratatotok, Minggu (7/2/2016).
Selain di Kecamatan Ratatotok, kecamatan lainnya di Mitra yang terkena dampak debu vulkanis adalah Kecamatan Pasan, Tombatu Timur, Belang serta Ratahan yang merupakan pusat pemerintahan Mitra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra, Joppie Mokodaser, mengatakan telah mendirikan posko siaga untuk mengatasi dampak letusan Soputan tersebut.
"Kami sudah membagikan sekitar 2.000 masker kepada warga yang terdampak, dan meminta mereka untuk membatasi aktivitas di luar rumah," jelas Joppie.
Gunung Api Soputan yang merupakan salah satu gunung api teraktif di Sulut itu, pada Sabtu (6/2/201) kemarin, dua kali meletus.
Letusan pertama terjadi pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA dan kembali meletus pada pukul 18.15 WITA.
Vence, warga Ranoketang, Kecamatan Silian, Mitra yang melintas di Amurang Minahasa Selatan menjelaskan, malam hari lava pijar yang keluar dari kawah Soputan terlihat jelas.
"Waktu melintas di Amurang, terlihat jelas api dari arah kawah dan meluncur ke bawah," kata Vence.
Menurut Joppie, awan letusan Soputan kali ini mengarah ke Timur Tenggara. Belum ada evakuasi warga, hanya larangan beraktivitas dalam radius 6,5 kilometer dari kawah.
"Warga di sini juga beraktifitas seperti biasanya. Tadi sudah ada pembagian masker dari Puskesmas," kata Pudin.
Soputan memang kerap meletus, sehingga status gunung api itu terus berada pada level siaga. Letusan terakhir kali 4 Januari 2016 lalu.
Selain Soputan, di Sulut terdapat dua lagi gunung berapi sangat aktif. Lokon di di Kota Tomohon dan Karangetang di Pulau Siau.