News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Imlek 2016

Tung Nam Sie Pe Cung Tradisi Kirab Penolak Bala Etnis Tionghoa

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Tionghoa di Bali berjalan dari Vihara Dharmayana atau Leeng Gwan Bio, Kuta, Badung, lalu memutar ke perempatan di Jalan Raya Kuta, dan berputar di perempatan lainnya, hingga kembali ke titik awal. Foto diambil pada Minggu (7/2/2016).

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Tradisi kirab Tung Nam Sie Pe Cung merupakan tradisi etnis Tionghoa dalam perayaan Imlek saban tahunnya.

Pada 2016 ini, tradisi yang serupa kirab atau berjalan berkeliling bersama dengan memberikan sesajian dirayakan warga etnis Tionghoa di Bali, Minggu (7/2/2016) sore.

Mereka memulai berjalan di Vihara Dharmayana, Kuta, Badung, Bali. Sekitar seratusan orang melakukan kirab diiringi pagelaran seni barongsai dan leong.

Adi Darmaja, pengurus Vihara Dharmayana Kuta, ‎mengatakan jika seluruh umat Tionghoa dari berbagai macam agama akan melaksanakan perayaan ini.

Khususnya di Bali, mereka ikut serta sebagai bentuk perayaan untuk menolak bala. Dan itu dilakukan di sekitar empat perempatan di kawasan Kuta, Bali.

"‎Permsembahayangan ini dilakukan adalah untuk menolak bala. Dan kenapa di tiap-tiap perempatan, ‎itu karena kami menggunakan tradisi atau Adat Bali," ujar Adi, Minggu (7/2/2016).

Dalam kepercayaan dan keyakinan itu, perempatan jalan adalah tempat bersemayamnya makhluk yang 'tidak sesuai'. Untuk itu, pengaturan sesaji diiringi barongsai dan leong dipercayai dapat menolak bala, sehingga masyarakat dapat terhindar dari segala marabahaya.

"Dan supaya Bali aman tentram dan damai terhindar dari segala macam bahaya," beber dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini